Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tip agar Anak Tidak Terpengaruh Efek Buruk Generasi Jaman Now

image-gnews
Ilustrasi remaja hang out.
Ilustrasi remaja hang out.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena yang kini sering terjadi adalah perilaku anak di bawah umur yang sudah tidak sesuai dengan usianya. Bocah SD sudah berani merokok, berpacaran, hingga anak SMA yang banyak berpacaran gaya orang dewasa dan tidak sesuai statusnya sebagai seorang pelajar.

Pacaran pada anak usia di bawah umur merupakan hal yang harus dihindari karena pada usia tersebut pengalaman seorang anak belum cukup untuk dapat menolak hal-hal yang bersifat negatif atau berakibat fatal di masa depannya.

Menurut psikolog anak Rose Mini Agoes Salim atau biasa disapa Bunda Romi, ketika anak di bawah umur berpacaran maka, “Hanya itu itu saja yang dipikirkan, tentang pacaran itu. Padahal masih banyakkan yang harus dia pelajari karena masih banyak pengalaman hidup yang dia belum punya.”

Banyaknya peristiwa melenceng di kalangan anak-anak itu yang membuat para orang tua khawatir akan anak mereka jika sampai terjerumus ke pergaulan yang salah. Berikut merupakan tip dari Bunda Romi agar putra-putri tidak terpengaruh efek buruk anak jaman now.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:
Penyebab Munculnya Generasi Jaman Now versi Psikolog Anak
Heboh Video Viral Anak, Kata Psikolog soal Dewasa sebelum Saatnya
Pendidikan Dasar Anak Selalu Berawal dari Rumah, Bukan Sekolah

  1. Perbaiki model lingkungan yang salah
    Peran serta lingkungan sangat besar sekali. Jika anak tertarik dengan temannya, arahkanlah ke hal yang positif, bukan berarti dengan cara berpacaran. Pacaran inilah yang merupakan contoh yang sering terjadi di lingkungan. Misalnya, dia punya kakak atau dia melihat bagaimana kakaknya dengan pacarnya, jadi kemudian meniru.
  1. Bantu mengembangkan bakat anak
    Bila anak bisa mengembangkan bakatnya, seperti menari, olahraga, atau lainya, buat tantangan untuk hal-hal berbeda yang tidak membuat anak memikirkan soal pacaran saja. Tantangan sangat banyak variasinya, hanya saja anak tidak mengetahuinya karena pengalaman hidup yang masih sedikit.
  1. Berikan kegiatan yang positif
    Anak tidak hanya membutuhkan pengetahuan yang ia dapat dari sekolah namun juga harus memiliki banyak kegiatan, yaitu hal-hal yang dapat membuat si anak melihat dunia lebih luas.
  1. Berikan musik dan film sesuai usianya
    Lagu-lagu anak kini semakin langka. Hal tersebut membuat anak-anak lebih suka mendengarkan lagu-lagu dengan lirik dewasa yang bukan ditujukan untuk usianya. Begitu juga dengan film. Itulah yang sering membuat anak-anak menyalahartikan lagu dan film yang bukan untuk usia mereka. Dalam hal ini peran orang tua untuk mengawasi anak sangatlah penting.
  1. Ajarkan anak mengenal dampak terhadap apa yang dilakukan
    Beritahukan dampak apa yang akan diterima dari perbuatan yang anak lakukan. Berikanlah edukasi kepada anak sebab-sebab mengapa sesuatu hal dilarang, maka dengan begitu anak akan dapat memilah-milah yang menurutnya baik dan tidak untuk dilakukan. Perkuat keimanan anak, ajarkan agar dapat menolak sesuatu yang dilarang oleh norma dan agama.

“Anak yang sudah pacaran di usia dini tidak punya wawasan lain karena dia tidak mengerti bahwa ada hal lain yang bisa dia pikirkan di dunia ini. Kenapa dia (anak jaman now) jadinya seperti itu, seperti lebih matang lebih dulu dari usianya karena lingkungan yang memberikan contoh,” ungkap Bunda Romi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

2 hari lalu

Kepala KPPBC TMP A Purwakarta, Rahmady Effendi Hutahaean. Dok Bea Cukai Purwakarta
Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.


PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

2 hari lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.


Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

3 hari lalu

Ilustrasi anak bermain gawai (pixabay.com)
Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.


Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi Membeli Mobil. shutterstock.com
Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?


Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Anak-anak berkebutuhan khusus bergembira bersama dalam pentas dongeng musikal di ajang Jakarta Fair 2023 di Arena JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Senin 3 Juli 2023. Pentas ini diadakan oleh Corporate Social Responsibility Jakarta International Expo yang bertujuan untuk berbagi keceriaan dan berbagi hadiah bersama sejumlah Sekolah Luar Biasa (SLB), komunitas disabilitas, dan anak-anak berkebutuhan khusus. TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.


6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

3 hari lalu

Kursi pesawat berwarna biru, diyakini memberi efek menenangkan. Foto: The Independent
6 Tips Memilih Kursi Pesawat yang Paling Nyaman untuk Perjalanan

Memilih kursi terbaik di pesawat dapat memberikan kenyamanan dalam perjalanan. Berikut terdapat tips memilih kursi pesawat paling nyaman.


PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

6 hari lalu

Petugas bekerja memindahkan jenazah warga Palestina yang tewas selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 21 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed
PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.


Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

6 hari lalu

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com
Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

10 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.


Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

10 hari lalu

Anak-anak Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 5 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza