Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cegah Stunting, Kuncinya di 1000 Hari Pertama Kehidupan

image-gnews
Ilustrasi bayi dibedong. theparentbible.com
Ilustrasi bayi dibedong. theparentbible.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang kerap disamakan dengan gizi buruk. Padahal dua masalah kesehatan pada bayi dan balita itu berbeda. Stunting merupakan kekurangan gizi kronis dan berulang, serta terjadi sejak di dalam kandungan. Adapun gizi buruk adalah kondisi kekurangan gizi dalam kurun waktu lama dan bersifat akut.

Baca juga:
Sepertiga Ibu Hamil Melahirkan Bayi Stunting, Apa Itu?
Makan Telur Setiap Hari, Stunting Berkurang Hampir 50 Persen
Pentingnya Asupan Gizi yang Tepat pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Sebanyak 37 dari 100 balita di Indonesia mengalami stunting. Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 2016 menyatakan tingkat stunting diIndonesia lebih tinggi dibandingkan negara tetangga, semisal Vietnam dan Thailand yang masing-masing sebesar 23 persen dan 16 persen. Bayi atau balita yang stunting mengalami gangguan kesehatan seiring dengan terhambatnya pertumbuhan jaringan tubuh, termasuk organ lunak, seperti jantung, hati, ginjal, dan lainnya.

Ketua Positive Deviance Resource Centre atau PDRC Universitas Indonesia, Prof. Dr. Endang L. Anhari Achadi, MPH, Dr.PH, mengatakan indikasi apakah bayi mengalami stunting atau tidak bisa terbaca sejak dalam kandungan. "Kuncinya ada di 1.000 hari pertama kehidupan, yakni masa selama 270 hari atau 9 bulan dalam kandungan ditambah 730 hari atau sampai anak berusia 2 tahun," kata Endang dalam pelatihan "Journalist Goes to Campus" di Universitas Indonesia, Depok, Senin 11 Desember 2017.

Ketua Positive Deviance Resource Centre atau PDRC Universitas Indonesia, Prof. Dr. Endang L. Anhari Achadi, MPH, Dr.PH, menjelaskan tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan. TEMPO | Rini Kustiani

Endang merinci, pada masa 9 bulan dalam kandungan, ibu hamil mesti mendapatkan asupan gizi yang mencukupi untuk diri sendiri dan bayinya. Pada masa 0-2 minggu pertama kehamilan terjadi pembelahan sel di dalam kandungan. Kemudian selama 8 minggu pertama kehamilan, mulai terbentuk cikal bakal organ yang akan menjadi otak, hati, jantung, ginjal, dan tulang.

"Pada masa ini, kebutuhan gizi ibu dan anak mesti terpenuhi, terutama asam folat dan zat besi," kata Endang. Perempuan yang terlalu kurus saat hamil, menurut dia, tidak punya persediaan khusus untuk energi bayi dan diri sendiri. Sebab itu selama hamil, ibu harus terus dipantau pertambahan berat badannya dan kondisi bayi dalam kandungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah bayi lahir, cara kasat mata untuk mengetahui apakah bayi mengalami stunting atau tidak adalah dengan mengukur berat badan dan panjangnya. "Waspada jika berat badan bayi baru lahir kurang dari 2500 gram dan panjangnya kurang dari 48 sentimeter," ujarnya. Namun seiring pertumbuhan, berat badan dan panjang bayi bisa bertambah sehingga ada perbaikan dalam pemenuhan gizinya.

Jika bayi mengalami stunting, Endang mengatakan, masih ada peluang untuk memperbaiki pertumbuhannya, tentu dengan upaya ekstra. "Caranya, kuatkan asupan makanan bergizi dan hindari terjadinya infeksi," ucapnya. Pada bayi usia 0 sampai 6 bulan misalnya, Endang mengatakan, cukup berikan air susu ibu kepada anak tersebut.

Selanjutnya, diberi makanan pendamping ASI atau MPASI dengan gizi seimbang. "Kalau terbiasa makan dengan gizi seimbang, maka masih ada peluang perbaikan sampai dewasa," ujarnya. Yang penting adalah jangan terbalik. Misalnya, ketika tahu anak stunting maka orang tua langsung memberikannya susu formula. Kemudian setelah bisa makan, diberi makanan berlemak tinggi. "Tidak bisa begitu. Cara itu keliru," ucapnya. Pemantauan tumbuh kembang juga harus dilakukan kepada anak setiap bulan melalui Kartu Menuju Sehat atau KMS atau Buku Kesehatan Ibu dan Anak.

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com

Endang melanjutkan, jika kondisi stunting pada individu tak segera diatasi, maka efeknya akan berimbas pada generasi selanjutnya, terutama jika individu itu adalah perempuan. "Stunting yang tidak ditangani dengan benar tak berhenti pada dia sendiri. Apabila dia perempuan, maka nanti bisa menjadi ibu pendek dan kurus, serta berisiko melahirkan bayi yang stunting juga," ucapnya.

Berangkat dari situ, menurut Endang, masih ada masyarakat yang 'terjebak' dengan kondisi kesehatan yang buruk dengan berdalih 'penyakit keturunan'. "Padahal peran lingkungan jauh lebih besar dari genetik," ucapnya. "Bahwa faktor gen ada, ya. Tapi sebetulnya yang menentukan adalah bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan," katanya. Termasuk soal stunting tadi, anak yang mengalaminya bisa pulih asalkan menerapkan pola hidup sehat dan gizi seimbang.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

10 jam lalu

Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, menunjukkan makanan gratis saat simulasi program makan siang gratis pada 29 Februari 2024. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyediakan 162 porsi dengan empat macam menu makanan sehat senilai Rp 15 ribu per porsi dalam simulasi program makan siang gratis tersebut. Antara/Sulthony Hasanuddin
Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar


Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

1 hari lalu

Ilustrasi anak dengan stunting. nyt.com
Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Jenderal Sudan Abdel Fattah al-Burhan. REUTERS
Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

6 hari lalu

Ilustrasi anak sedang menggambar/UNICEF
Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.


Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

8 hari lalu

Terdakwa kasus pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 29 April 2024. SYL disangkakan dengan Pasal 12 huruf e dan 12B UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.


Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

10 hari lalu

Ilustrasi stunting. freepik.com
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.