TEMPO.CO, Jakarta - Kanker menjadi salah satu penyakit mematikan. Definisi sederhana kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal. Sel membesar dengan cepat, menginvasi jaringan di sekitarnya, kemudian menjalar ke tempat lain. Ini berlaku juga berlaku untuk kanker paru - paru.
Baca juga:
Cegah Kanker Paru, Kenali Gejalanya
Memahami Penyebab Kanker Paru-paru
8 Makanan Super Pencegah Kanker Paru-paru
Dr. Elisna Syahruddin, Ph.D, Sp.P(K) dari Departemen Pulmonologi dan Respiratori FKUI/RSUP Persahabatan, Jakarta, mengibaratkan paru - paru seperti taman. "Dalam kondisi normal, taman ini ditumbuhi banyak tanaman sehat. Namun, selalu ada bibit-bibit kanker yang bisa tumbuh," kata Elisna dalam diskusi "Imunoterapi Masuk Dalam Panduan PDPI untuk Pengobatan Kanker Paru" di Jakarta.
Setiap kali bernapas, dia melanjutkan, terjadi kerusakan pada mukosa atau selaput lendir saluran napas dari hidung atau mulut hingga paru-paru. "Inilah bibit-bibit kanker," ucapnya. Namun tidak semudah itu sel-sel yang rusak tumbuh menjadi kanker. Sebab, paru - paru memiliki mekanisme pertahanan yang solid.
Setiap kali ada sel yang rusak, mekanisme pertahanan memperbaikinya. Masalah muncul begitu sistem imunitas tubuh tidak lagi mampu membersihkan bibit-bibit kanker. Selain itu, sel-sel tubuh kita memiliki program pematian sel (programmed cell death) yang disebut apoptosis.
"Program ini menjadikan sel-sel yang sudah rusak atau tua melakukan bunuh diri, sehingga keseimbangan tubuh selalu berjalan," katanya. Namun pada sel - sel yang tidak normal, program ini tidak berjalan, sehingga ia bisa tumbuh tak terkendali kemudian menjadi kanker.
Menurut Elisna, angka harapan hidup pasien kanker masih rendah karena banyak dari mereka belum tahu tentang apa itu kanker dan bagaimana metode yang tepat untuk mengatasinya.