Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda Ibu yang Ikut Komunitas Kesehatan dan Tidak

image-gnews
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki anak berkebutuhan khusus membuat orang tua harus memberikan perhatian ekstra. Berbagai perawatan yang dibutuhkan sang anak pun tak hanya menguras tenaga secara fisik, tapi juga mental. Karena itu, orang tua dengan anak berkebutuhan khusus pun perlu dukungan lebih dari orang di sekitarnya.

Baca juga:
Tak Selamanya MSG Buruk buat Kesehatan
Dicap Berbahaya, Faktanya Makanan Ini Menyehatkan
Gejala Haid yang Menunjukkan Ada Masalah Kesehatan

Komunitas bisa menjadi salah satu wadah bagi orang tua dengan anak berkebutuhan khusus untuk berbagi masalah. Menurut psikolog Lifiana Dewi Pohan, mengikuti komunitas menjadi penting untuk keluarga pasien yang membutuhkan pengobatan jangka panjang.

Keluarga membutuhkan ruang untuk mendiskusikan informasi yang membingungkan. "Ini menjadi dukungan sosial bagi keluarga tersebut," kata Lifiana. Dengan adanya lingkungan terdekat yang menunjukkan perhatian, kepedulian, dan kasih sayang, keluarga itu merasa tak sendirian menghadapi situasi yang sulit.

Lifiana menambahkan, pelibatan para ahli diperlukan dalam komunitas seperti ini, seperti dokter, psikolog, tenaga medis, ahli hukum, atau ahli ekonomi. Mereka bisa membantu menjawab, bahkan mengatasi masalah yang dihadapi anggota komunitas. Terlebih, sekarang banyak informasi tak benar yang beredar. Adanya para ahli dapat membantu menjawab dan meluruskan informasi yang menimbulkan kebingungan bagi pasien dan keluarga," kata pengajar bidang studi psikologi klinis di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.

Dokter spesialis anak, Anindita Soetadji, merupakan salah satu dokter yang bergabung dalam komunitas keluarga dengan anak yang membutuhkan perawatan kesehatan jangka panjang. Anindita tergabung dalam Little Heart Community, komunitas orang tua dengan anak yang menderita penyakit jantung bawaan.

Dokter yang biasa disapa Anin ini mengatakan banyak orang tua berkeluh kesah tentang penyakit anaknya. Sebagai dokter, ia biasanya memberikan edukasi dan bimbingan. "Ikut nangis kalau mereka nangis, ikut happy kalau mereka happy, njewer kalau ada yang enggak bener," ujarnya.

Anin merasakan perbedaan keluarga pasien yang mengikuti komunitas dan tidak. Mereka yang mengikuti komunitas, kata dia, cenderung lebih terdidik, berpengetahuan dan berwawasan lebih luas, serta memiliki lebih banyak teman atau koneksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena dalam komunitas itu para anggota berkomunikasi," tuturnya. Mereka juga lebih percaya diri dan termotivasi untuk sembuh. Setidaknya, mereka mau berusaha hidup lebih sehat dan mau memotivasi orang lain agar tak mengalami kejadian seperti mereka.

Salah satu orang tua yang merasakan manfaat bergabung dengan komunitas adalah Dian Intania Lesmana. Anaknya yang kini berusia 12 tahun menderita sindrom Dandy Walker, yakni malformasi bawaan sejak lahir pada bagian belakang otak, yang mengendalikan gerak dan daerah sekitar, yang dipenuhi cairan. Kondisi ini membuat perkembangan Arya jauh lebih lambat dibanding kawan-kawan seusianya.

Dian bergabung dengan grup WhatsApp Dandy Walker Parent sekitar lima tahun lalu. Melalui komunitas ini, ia banyak mendapatkan masukan saat kebingungan dengan kondisi Arya. Sejak bergabung dengan komunitas ini pun Dian jadi tak gampang panik dan paham bagaimana mengatasi jika anaknya kejang atau sedang kumat, kapan harus dibawa ke dokter, atau kapan cukup dirawat sendiri.

Bahkan kini ia pun bisa ikut menjawab pertanyaan para orang tua yang masih panik menghadapi kondisi anaknya. Di sisi lain, karena kesamaan nasib para anggota grup, mereka sudah begitu dekat meski baru sekali bertemu. Dengan grup ini pun ia bisa mendapatkan teman-teman baru.

Ia juga bisa berbagi tentang perkembangan Arya sekecil apa pun, misalnya saat anaknya mulai bisa berjalan pada usia sembilan tahun. "Perkembangan sedikit apa pun pasti cerita. Karena lokasinya jauh-jauh, dengan berbagi di grup WhatsApp saja sudah benar-benar membantu,” ucapnya.

DWI NUR SANTI | NUR ALFIYAH

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

4 jam lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

1 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

2 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

6 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

17 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?