Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset Terbaru: Buku Mewarnai Kurangi Depresi dan Kecemasan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Buku mewarnai yang terdapat di Toko Buku Gramedia Central Park, Jakarta Barat,  16 Januari 2016. Adult Colouring Book, sebagai terapi positif dengan mewarnai gambar dengan pola yang beragam. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Buku mewarnai yang terdapat di Toko Buku Gramedia Central Park, Jakarta Barat, 16 Januari 2016. Adult Colouring Book, sebagai terapi positif dengan mewarnai gambar dengan pola yang beragam. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buku mewarnai untuk orang dewasa sempat digemari beberapa tahun yang lalu. Sementara Anda mungkin akan mengerutkan dahi jika melihat seseorang yang telah dewasa mengisi buku mewarnai di tempat umum.

Baca juga:
Hindari Antidepresan, Atasi Depresi dengan Makanan Alami
Ayo, Tunjukkan Perhatian ke Orang Tua di Hari Kesehatan Jiwa
Ivanka Trump Depresi Pascamelahirkan, Seperti Apa Gejalanya?

Pemandangan orang dewasa mewarnai buku tersebut menjadi hal yang biasa. Saking banyaknya, di Inggris pensil berawarna sampai sulit ditemukan karena hobi baru itu. Begitu juga di Indonesia, Anda bisa menemukan beberapa buku mewarnai untuk orang dewasa.

Mewarnai dikatakan sebagai alat untuk memfokuskan perhatian untuk membantu Anda menikmati saat ini. Bahkan para periset dari Universitas Otago di Selandia Baru menemukan jika kegiatan mewarnai dilakukan sehari-hari dapat membantu mengurangi gejala ansietas dan depresi. Ya, mewarnai  lebih dari sekadar membuang waktu.

Ilustrasi anak menggambar. Shutterstock

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal ini berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di Creativity Research Journal. Penelitian tersebut melibatkan 115 wanita berusia 18 - 36 tahun yang ikut serta dalam pewarnaan harian atau teka-teki logika harian, seperti Sudoku, selama seminggu.

Semua wanita diminta melaporkan beberapa tindakan psikologis yang mereka alami. Seperti gejala depresi, stres, gelisah, ketahanan, perhatian penuh pada awal dan akhir minggu.

Mereka yang ikut mewarnai menunjukkan tingkat gejala depresi dan kecemasan yang jauh lebih rendah. Meskipun demikian, kedua kelompok memang menunjukkan peningkatan kesadaran yang lebih baik. Jadi, masih tidak percaya dengan efek buku mewarnai?

TABOIDBINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.


Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

4 hari lalu

Artis sekaligus tersangka penyalahgunaan narkotika Rio Reifan bersiap dipindahkan ke RSKO Cibubur, di kantor Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu, 4 September 2019. TEMPO/Genta Shadra Ayubi
Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?


Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

8 hari lalu

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Inilah Manfaat Berlari di Pagi Hari

Salah satu manfaat yang paling signifikan dari berlari di pagi hari adalah kemampuannya untuk mengurangi gejala depresi.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

13 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

13 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

20 hari lalu

Aurelie Moeremans saat melakukan upacara melukat. Foto: Instagram.
Aurelie Moeremans Ungkap Alami Depresi, Semangat Hilang, dan Merasa Hampa

Aurelie Moeremans mengungkapkan dirinya saat ini tengah menepi dari media sosial untuk penyembuhan dari depresi yang dirasakannya.


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

22 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

26 hari lalu

Sebuah potret Kim Jong-hyun, yang lebih dikenal dengan nama panggung Jonghyun SHINee, terlihat di sebuah rumah sakit di Seoul, Korea Selatan,  19 Desember 2017. Penyanyi utama dari boy band ini mati diduga bunuh diri. AP
Perjalanan Kim Jonghyun, Personel Grup SHINee yang Kariernya Berakhir Tragis

Kematian tragis Jonghyun SHINee telah memunculkan perbincangan baru di Korea Selatan tentang tekanan yang berat yang diberikan oleh industri hiburan.


Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

26 hari lalu

Kim Jonghyun, personel grup SHINee ditemukan tewas tak bernyawa di apartemennya di kawasan Cheongdamdong. Jonghyun memutuskan mengakhiri hidupnya dengan menghirup gas kriket batubara. Instagram/@kjonghyun.018
Profil Kim Jonghyun, Anggota Boy Grup SHINee yang Ditemukan Tewas di Apartemennya

Salah satu anggota SHINee, Kim Jonghyun ditemukan tewas di apartemennya pada 18 Desember 2017 karena menghirup karbonmonoksida