TEMPO.CO, Jakarta - First daughter Amerika Serikat, Ivanka Trump, mengaku pernah mengalami depresi pascamelahirkan. Ia tidak sendiri karena satu dari 10 wanita pun pernah mengalaminya dan biasanya terjadi selama setahun setelah melahirkan. Namun hasil riset terbaru menunjukkan 42 persen ibu yang habis bersalin mengalami masalah kesehatan mental yang tidak ditangani oleh dokter. Baca: Ivanka Trump Curhat Depresi Setelah Melahirkan
Pengalaman Ivanka memberi pelajaran bagi setiap wanita untuk memahami gejala, tanda-tanda, dan perawatan apa yang dibutuhkan bila mengalami depresi pascamelahirkan. Berikut penjelasan versi Hello.
Baca Juga:
Apa itu depresi pascamelahirkan?
Depresi pascamelahirkan dapat terjadi tiba-tiba atau bertahap, mulai ringan sampai berat. Biasanya terjadi 1-2 bulan setelah wanita bersalin, bahkan bisa juga beberapa bulan kemudian. Baca juga: Acha Septriasa Unggah Video Saat Melahirkan, Netizen Terharu
Apa tanda dan gejalanya?
Masalah mental setelah melahirkan sebenarnya hal yang umum tapi hanya kurang dari setengah penderita yang mendapatkan perawatan yang semestinya. Gejala pada setiap wanita tak selalu sama tapi yang umum terjadi adalah:
*Merasa bosan dengan hidup dan putus asa
*Merasa bersalah karena tak cukup menyayangi bayinya
*Mudah marah dan perasaan bersalah semakin besar
*Ingin menangis atau sering menangis
*Pemikiran yang obsesif dan tidak rasional dan bisa saja menakutkan
*Kehilangan nafsu makan, terus merasa lapar tapi malas makan
*Susah tidur, sering terbangun dan bermimpi buruk
*Serangan panik yang terjadi kapan saja, menyebabkan jantung berdetak lebih cepat, telapak tangan berkeringat, mual, dan tidak sadarkan diri
*Sakit kepala
*Pemikiran untuk melukai diri sendiri atau bayinya
*Pemikiran untuk bunuh diri
Artikel lain: Acha Septriasa Jalani Persalinan Normal, Ketahui Tahapannya
Baca Juga:
Bagaimana pertolongannya?
*Minta bantuan dokter
*Bagi perasaan dengan orang-orang yang dipercaya
*Beri waktu pada diri sendiri untuk menyesuaikan diri sebagai ibu dan memulihkan kondisi setelah melahirkan
*Cobalah berolahraga ringan setiap hari, seperti berjalan kaki atau berenang
*Jaga pola makan yang sehat. Pola makan buruk atau tidak mau makan akan memperburuk kondisi
*Minta bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat, seperti suami dan keluarga
PIPIT