TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) kerap disalahartikan dengan sakit mag. GERD merupakan kondisi di mana asam lambung naik sampai ke kerongkongan dan bisa merembet ke organ tubuh lainnya.
Baca juga:
4 Masalah Kesehatan yang Bisa Terdeteksi Lewat Mulut
Posisi Tidur yang Pas Supaya Asam Lambung Tak Naik
Hindari Penyakit Asam Lambung, Ketahui Kapan Harus Makan
Dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam menjelaskan asam lambung tidak boleh naik ke atas atau sampai ke kerongkongan karena akan menyebabkan luka. "Bila tidak dirawat dapat menyebabkan kanker,” ucap Ari di Jakarta. Kondisi asam lambung yang naik ini bakal kian parah jika pasien tetap merokok dan minum kopi atau mengkonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
Pasien asam lambung, menurut Ari Fahrial, biasanya menderita batuk, suara serak, sampai infeksi pada telinga. "Penderita asma juga 60 persen disebabkan oleh GERD," ujar Ari Fahrial. Mengutip laporan AstraZeneca, sebanyak 60 persen dari pasien GERD memiliki gangguan tidur, dan 33 persen menyatakan kalau penyakit tersebut mengganggu produktivitas kerja. GERD juga bahaya karena mengurangi nafsu makan dan berat badan dapat turun dengan drastis.
Seorang pasien GERD, Terry Angran mengatakan awalnya dia tak menduga jika menderita GERD sekitar 13 tahun lalu. Gejala yang dia rasakan adalah sakit di dada hingga ke punggung. "Waktu itu saya sempat menduga ini sakit jantung," ucapnya. Selain itu, Terry juga sulit menelan dan sesak napas.
Kini Terry sudah sehat. Dia baru tahu kalau menderita penyakit GERD, bukan sakit jantung seperti yang dia kira, ketika menggunakan aplikasi GerdQ. "Sekarang saya masih memakai aplikasi ini untuk monitoring," ucapnya.