TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua selalu mengingatkan agar tidak langsung tidur atau rebahan setelah makan. Menurut dokter spesialis penyakit dalam, Ari Fahrial Syam, ucapan itu ada benarnya. "Posisi tidur terlentang setelah makan dapat menyebabkan asam lambung naik," katanya di Jakarta.
Baca juga:
8 Cara Mencegah Naiknya Asam Lambung
Dosis Minum Kopi yang Aman Buat Lambung
Stres karena Ekonomi, Cirinya Pegal dan Masalah Asam Lambung
Penyakit asam lambung, menurut dia, berbeda dengan maag. Asam lambung dapat merembet ke tenggorokan dan bagian tubuh lainnya atau disebut dengan penyakit GERD atau gastroesophageal reflux disease. Kebiasaan sehari-hari, seperti pola makan yang teratur dan tidur cukup, Ari Fahrial mengatakan, dapat membantu menghindari penyakit asam lambung.
Hanya saja, banyak yang belum mengetahui kalau posisi tidur juga menjadi suatu hal penting untuk menghindari penyakit asam lambung. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat tidur untuk memastikan tidak berbahaya buat lambung. Yang utama adalah, jangan makan sebelum tidur. Beri jeda makan dan tidur sedikitnya 1 jam untuk memastikan asam lambung tidak naik ke tenggorokan.
Bila ingin tidur terlentang beberapa saat setelah makan, kepala harus diganjal dengan bantal hingga setinggi 15-16 sentimeter dari tubuh. Jika kepala dalam posisi sejajar atau lebih rendah dari tubuh, maka kemungkinan asam lambung akan naik ke tenggorokan, atau cairan di lambung berbalik naik ke kerongkongan.
Tidur tengkurap juga tidak dianjurkan, terutama untuk pasien yang menderita GERD, atau yang ingin menghindari penyakit tersebut, terutama buat orang yang perutnya buncit. Sebab, Ari Fahrial melanjutkan, lambung ibarat kantong yang kalau terdorong akan mengeluarkan apa yang ada di dalamnya.
Wakil Ketua Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia itu menganjurkan tidur miring untuk menghindari asam lambung. "Sebaiknya tidur miring menghadap ke kiri karena letak lambung di sebelah kiri perut, sehingga lambung berada di posisi yang lebih rendah," ucapnya.