Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Reporter

image-gnews
Front Page Cantik. Duduk Silang Kaki. shutterstock.com
Front Page Cantik. Duduk Silang Kaki. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selain komunikasi lisan dan tulisan, bahasa tubuh juga merupakan alat komunikasi dua arah yang diperlihatkan lewat gestur. Kita sering tidak menyadari makna di balik bahasa tubuh lawan bicara.

Gestur tertentu sering digunakan banyak orang untuk mengungkapkan perasaan. Kebanyakan orang lebih memilih mengekspresikannya lewat bahasa tubuh karena merasa sulit mengungkapkannya lewat lisan maupun tulisan. Berikut lima bahasa tubuh yang sering kita temui.

#Silang kaki
Letak kaki seseorang ketika duduk juga memiliki makna tersembunyi di baliknya. Mereka yang cenderung duduk dengan posisi kaki menyilang merupakan orang yang suka mendominasi sedangkan yang menyilangkan kaki ke belakang justru termasuk orang yang pemalu dan pendiam.

#Tangan di saku
Gestur yang satu ini sering dilakukan oleh beberapa orang. Banyak yang melakukannya secara sengaja maupun tidak sengaja. Namun, ternyata gestur ini diartikan sebagai sikap superior seseorang atas orang lain. Gestur ini juga sering dijadikan andalan untuk meningkatkan kepercayaan diri.

#Tangan di meja
Tidak hanya di saku, tangan yang diletakkan di atas meja juga memiliki makna tersirat. Mereka yang menopang dagu saat ada orang berbicara menandakan bahwa ia sedang bosan sedangkan mereka yang melipat tangan di atas meja diartikan sebagai orang yang tertutup.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#Menepuk punggung
Ketika kita bertemu dengan teman-teman, sudah jadi kebiasaan untuk menjabat tangan, berpelukan, atau mencium pipi kanan kiri. Ada beberapa orang yang merasa canggung ketika melakukan hal-hal tersebut. Salah satunya adalah ketika mereka berpelukan dengan orang lain dan menepuk punggung orang tersebut. Mungkin dia bukan merupakan orang yang sensitif dan ingin segera menyudahi pelukan itu.

#Tangan di belakang
Selain empat poin di atas, tangan di belakang juga memiliki makna tersirat. Mereka yang sering mengaitkan tangan hingga ke siku merupakan orang yang sedang menahan amarah. Sementara itu, mereka yang mengaitkannya di bawah siku adalah orang yang sedang merasa percaya diri.

TABLOIDBINTANG

Baca juga:
3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari
Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?
Keuntungan Multibahasa di Dunia Kerja  

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

41 hari lalu

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.


Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.


Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Suasana pemandangan Danau Toba yang dilihat dari desa Tongging, Karo, Sumut, Sabtu (25/01). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.


Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Ini yang Perlu Dilakukan Agar Efektif Belajar Bahasa Inggris
Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta


Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Ilustrasi bahasa daerah. TEMPO/Imam Sukamto
Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.


3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

sxc.hu
3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?


Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

sxc.hu
Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?


Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Ilustrasi pria bermain dengan anak-anak. baby.ru
Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?


Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

sxc.hu
Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.


Riset Terbaru, Pertambahan Usia Kurangi Kemampuan Bercerita

9 Januari 2017

Komunitas Pecinta Bacaan Anak Sedang bercerita di atas kereta Taksaka jurusan Jakarta - Yogyakarta, 23 Februari 2016. TEMPO/Cheta Nilawaty
Riset Terbaru, Pertambahan Usia Kurangi Kemampuan Bercerita

Peserta muda mengisahkan cerita dengan 98 kata-kata dan membuat 29 kesalahan, berbanding 120 kata-kata dan 89 kekeliruan yang dibuat grup lebih tua.