TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki penyelenggaraan tahun ke-5, Mandiri Jakarta Marathon 2017 kembali diselenggarakan pada minggu terakhir Oktober. Ajang bertaraf internasional itu mengusung tema “Never Give Up”, dengan harapan untuk meningkatkan semangat para pelari Indonesia dan dunia berlomba tanpa menyerah.
Jumlah peserta yang mengikuti ajang ini juga meningkat 60 persen sejak pertama kali diselenggarakan pada 2013. Peserta yang mengikuti maraton penuh ( 42,195 kilometer) meningkat 50 persen dari 2016. Dengan lima kategori yaitu maraton penuh, setengah maraton, 10K, 5K, dan maratoonz (buat anak-anak dengan jarak 1 km), peserta yang ikut juga bervariasi. Para peserta juga datang dari berbagai daerah.
Helda Napitupulu, mantan atlet nasional, memenangi kategori maraton penuh putri umur 40 tahun ke atas. “Saya sudah mulai lari jarak jauh dari umur 15 tahun. Setiap hari sayalari bisa selama 2-3 jam untuk jarak jauh,” ujar Helda Natipulu di Area Monas, Minggu, 29 Oktober 2017. Helda menyelesa lomba dalam waktu 3 jam 55 menit.
“Saya sudah berumur 47 tahun tapi memang suka lari dan rutin lari,” lanjut Helda.
Dalam satu tahun, Helda dapat mengikuti sampai tiga ajang maraton penuh. Walaupun mengikuti kategori 40 tahun ke atas, waktu yang dicapai Helda adalah urutan ke-4 bila dibandingkan dengan kategori maraton penuh terbuka untuk putri. Sebagai peraih medali perunggu SEA Games 1997, Helda masih tetap bersemangat untuk mengikuti lomba lari selanjutnya.
“Selanjutnya saya mau ikut yang di Magelang, yang Borobudur Marathon,” ujar Helda dengan semangat.
Borobudur Marathon akan dilaksanakan 19 November 2017, jadi jarak dari satu maraton ke maraton lain tidak terlalu jauh. Namun Helda mengatakan kalau rahasia dia adalah rutin berolahraga dan pola makan yang seimbang. Helda tidak menyarankan untuk diet karena sebagai pelari tentunya perlu banyak energi.
Baca juga:
Lari Maraton Bikin Sehat Jiwa dan Raga, Asalkan...
Tip Tetap Sehat Olahraga Lari di Terik Matahari
Alasan Pria Berlari Lebih Cepat dari Wanita