Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Buat Wanita yang Mau Naik Gunung, Simak Tips dari Putri Handayani

image-gnews
Diansyah Putri F. Handayani, pendaki gunung, di kantor redaksi Tempo, Palmerah, Jakarta, 19 Oktober 2017. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Diansyah Putri F. Handayani, pendaki gunung, di kantor redaksi Tempo, Palmerah, Jakarta, 19 Oktober 2017. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mendaki gunung sebenarnya kegiatan yang menyenangkan. Tapi tak semua orang senang melakukannya dengan berbagai alasan, terutama perempuan. Sebagian wanita naik gunung hanya untuk rekreasi, berkemah, atau sekedar coba-coba dan tak terlalu banyak yang menekuninya.

Pendaki Putri Handayani punya tips sendiri buat kaum Hawa yang ingin naik gunung. Menurut wanita yang pernah ke puncak Jayawijaya di Papua dan Kilimanjaro di Afrika itu, untuk pemula dan yang naik gunung hanya sekedar ingin mencoba, utamakan keselamatan dengan cara:

1. Latihan fisik, misalnya dengan lari atau naik tangga dengan menggendong ransel.

2. Siapkan peralatan pendakian yang lengkap, pikirkan cuaca atau kondisi terburuk yang mungkin dihadapi, misalnya kalau hujan jangan lupa jaket dan celana antihujan yang dilengkapi ponco. Siapkan pakaian ganti agar tidak kedinginan.

3. Jangan lupa kotak P3K.

4. Siapkan logistik, terutama makanan dan minuman, secukupnya.

5. Cek kondisi cuaca beberapa hari sebelum pendakian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Mendaki bersama orang yang sudah berpengalaman di gunung tersebut. Pemandu lokal lebih baik karena lebih paham dengan kondisi cuaca dan medan.

7. Rencanakan prosedur darurat, misalnya sebelum pergi beri tahu teman terdekat dan keluarga dan tinggalkan nomor darurat yang bisa dihubungi jika kita tidak kembali pada waktu yang direncanakan. Pastikan juga kita punya alat komunikasi yang bisa digunakan di saat darurat. Bila ponsel sering hilang sinyal di gunung, coba bawa juga radio komunikasi yang bisa menghubungi base camp atau lebih baik punya telepon satelit bila naik gunung yang tinggi sekali.

8. Akan lebih baik lagi bila kita mendaftar ke asuransi pendaki gunung. Di Indonesia masih jarang. Tapi bila sudah mendaki gunung-gunung seperti Jayawijaya dan yang lebih tinggi, sebaiknya asuransikan diri.

Artikel terkait:
Demi Fisik Prima, Putri Handayani Naik Tangga dengan Ransel 30 Kg
Kiat Putri Handayani Menjaga Kulit Tetap Sehat di Puncak Gunung
Putri Handayani, dari Naik Pohon sampai Gunung Tertinggi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kiat Putri Handayani Menjaga Kulit Tetap Sehat di Puncak Gunung

26 Oktober 2017

Diansyah Putri F. Handayani, pendaki gunung, saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo, Palmerah, Jakarta, 19 Oktober 2017. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Kiat Putri Handayani Menjaga Kulit Tetap Sehat di Puncak Gunung

Meski dikenal sebagai pendaki gunung, Putri Handayani tetap mempertahankan gaya feminin dalam penampilan sehari-hari.


Demi Fisik Prima, Putri Handayani Naik Tangga dengan Ransel 30 Kg

26 Oktober 2017

Pendaki gunung yang mencapai grand slam, Diansyah Putri Fitri Handayani, dengan perlengkapan lengkap untuk mendaki gunung es saat ditemui Tempo di kediamannya, kawasan Jagakarsa, Jakarta, 20 Oktober 2017. TEMPO/Nurdiansah
Demi Fisik Prima, Putri Handayani Naik Tangga dengan Ransel 30 Kg

Demi menempa fisiknya agar prima saat mendaki gunung, Putri Handayani rutin berlatih naik tangga dengan ransel berbobot 20-30 kg di punggung.


Putri Handayani, dari Naik Pohon sampai Gunung Tertinggi

26 Oktober 2017

Diansyah Putri F. Handayani, pendaki gunung, saat berkunjung ke kantor redaksi Tempo, Palmerah, Jakarta, 19 Oktober 2017. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Putri Handayani, dari Naik Pohon sampai Gunung Tertinggi

Putri Handayani sewaktu kecil senang memanjat pohon, dan ketika dewasa, yang dipanjatnya lebih dahsyat, yakni gunung-gunung tertinggi.