Sering Kesemutan dan Mati Rasa, Awas Saraf Terjepit

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2017 16:47 WIB

sparta-pt.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kita sudah sering mendengar soal penyakit saraf terjepit. Umumnya, masyarakat awam tidak menyadari bahwa sakit pinggang biasa dan dibiarkan hingga menahun itu bisa memicu terjadinya saraf terjepit atau herniated nucleus pulposus (HNP).

Pakar nyeri di Klinik Nyeri dan Tulang Belakang Onta Merah Jakarta, Dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, menjelaskan syaraf terjepit menimbulkan sensasi nyeri, mati rasa, atau lemah pada bagian lengan atau tungkai.

"Saraf kejepit pada ruas tulang belakang atau herniasi diskus vertebralis lebih sering terjadi karena ruas tersebut yang menopang berat tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari," ujar Mahdian.

Meski demikian, lanjutnya, saraf terjepit juga dapat terjadi pada susunan ruas tulang serviks, sakral, dan thorakal, namun jumlahnya lebih sedikit. Lebih lanjut, dia mengatakan gejala pertama yang muncul jika terjadi saraf terjepit di tulang belakang adalah rasa tidak nyaman pada daerah bokong, paha, dan betis. Sementara, untuk ruas tulang serviks gejalanya berupa nyeri pada lengan dan bahu.

"Rasa sakit ini bisa muncul saat bersin, batuk, atau ketika menggerakkan tubuh dari satu posisi ke posisi lain. Kesemutan dan mati rasa pada area tubuh tertentu, yang terjadi berulang kali, juga bisa menjadi gejala awal herniasi diskus vertebralis serta ditandai melemahnya kekuatan otot," tuturnya.

Jika tidak segera dilakukan pengobatan, lanjutnya, herniasi diskus, khususnya pada tulang belakang, bisa menyebabkan kelumpuhan permanen pada kedua kaki, kesulitan buang air besar dan kecil, serta gangguan neurologi lain.

Untuk mengobatinya, pada kasus ringan biasanya cukup menggunakan kompres air dingin untuk membantu menghilangkan nyeri karena radang. Sementara, pada kasus lebih berat, ada dua prosedur operasi bedah yang direkomendasikan, yaitu mikrodistektomi dan percutaneous endoscopic lumbar disectomy (PELD).

Operasi ini bertujuan menghilangkan tekanan herniasi diskus pada saraf sekitar tulang belakang. Prosedurnya berupa sayatan kecil pada kulit, memberikan manfaat dan kenyamanan pada pasien dengan lebih baik dibanding teknik bedah konvensional.

"Teknik ini cukup menggunakan bius lokal, jadi pasien tidak perlu berlama-lama di rumah sakit atau klinik. Cukup perawatan sehari sehingga pasien bisa langsung beraktivitas kembali," jelasnya.

TABLOIDBINTANG


Artikel lain:
Pertajam Kemampuan Otak dengan Alpukat dan Kacang-kacangan
Ingin Punya Anak Laki, Makan Pisang. Ini Penjelasan Ilmiahnya
Kasus Bayi Debora, Deteksi Gangguan Kesehatan pada Bayi Prematur

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

8 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

11 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

12 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

19 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya