5 Kalimat yang Haram Diucapkan pada Penderita Cemas

Reporter

Editor

Susandijani

Selasa, 29 Agustus 2017 08:00 WIB

Ilustrasi

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan kecemasan merupakan salah satu penyakit mental yang menyerang banyak orang. Di Amerika Serikat, diketahui ada 25 juta orang yang mengalaminya. Selain detak jantung yang berdegup kencang, tangan berkeringat, sakit kepala, dan tubuh bergetar, para pengidap gangguan kecemasan juga menderita akibat komentar pedas masyarakat yang kurang paham dengan penyakit ini. Oleh karena itu, berikut lima kalimat yang sebaiknya tidak disampaikan kepada para pengidap gangguan kecemasan:


“Tetaplah tenang”
“Ini kalimat yang tidak benar,” ujar Janine Domingues, Ph.D, psikolog klinis di Anxiety and Mood Disorders Clinic, New York. “Anda meminta seseorang untuk melakukan hal yang sulit. Jika memang dia bisa tenang, sudah pasti akan dilakukan. Namun, menjadi tenang sangat sulit dilakukan oleh para penderita gangguan kecemasan. Mengatakan hal itu akan membuat ia semakin frustasi dan panik. Ia akan berpikir: ‘Apa yang salah dengan saya? Mengapa saya tidak bisa tenang?’. Bagi kita, kalimat tersebut mungkin biasa, namun bagi mereka yang mengalami gangguan kecemasan, itu bisa menimbulkan perasaan sedih dan bersalah,” papar Domingues.

Baca juga:
Puasa Arafah, Simak 7 Kebaikan Berpuasa bagi Jiwa dan Raga
Olahraga yang Dihindari saat Hamil, Tenis sampai Yoga Bikram
Minum Jus, Satu Cara Atasi Jet Lag, Simak 5 Lainnya

“Jangan khawatir, tidak akan ada hal buruk yang terjadi”
Orang-orang dengan gangguan kecemasan sering terjebak dalam pemikirannya sendiri. Mereka fokus pada skenario terburuk. Meskipun kita ingin menenangkan mereka, namun cara itu justru akan memberikan efek yang berlawanan. “Orang yang memiliki gangguan kecemasan sulit percaya akan hal tersebut. Jika mereka berusaha mengatasi rasa takutnya dan itu tidak berhasil, mereka akan menganggapnya sebagai sebuah kegagalan. Jadi, dibanding meminta mereka untuk tidak khawatir, sebaiknya katakan hal ini: ‘Jika ada hal buruk terjadi, kamu tidak perlu merasa baik-baik saja, tapi berusahalah untuk melewatinya’,” kata Domingues.

“Jangan pikirkan hal tersebut”
“Jika saya berkata ‘jangan pikirkan hal tersebut’, kemungkinan besar yang terjadi adalah itu yang akan selalu dipikirkan. Begitulah cara kecemasan bekerja. Semakin keras usaha kita untuk melupakannya, justru semakin besar kekhawatirannya,” tambah Domingues.

“Kamu tidak perlu hadir ke pestaku”
Ada garis tipis antara memahami dan terlalu mengakomodasi. Jika Anda menyelenggarakan pesta dengan mengundang 20 orang lebih dan mengetahui bahwa teman Anda yang memiliki gangguan kecemasan akan merasa tidak nyaman, pasti Anda ingin mengatakan kepadanya bahwa tidak perlu datang.

“Namun, cara tersebut justru menegaskan bahwa Anda yakin dia tidak bisa mengatasi kecemasannya. Ini akan membuatnya sedih dan merasa bersalah karena telah merepotkan orang lain,” kata Domingues. Ada baiknya, jika kita membantu agar dia bisa datang ke pesta dengan nyaman. Misalnya, dengan mencarikan teman atau mengajarkannya berlatih bicara dengan banyak orang agar lebih percaya diri. Barulah setelah itu tanyakan kepadanya ingin datang ke pesta atau tidak.

“Ini hanyalah sebuah fase, kamu pasti bisa melewatinya”
Gangguan kecemasan tidak akan hilang dengan sendirinya. Mengatakan kalimat tersebut justru akan membuat mereka merasa tidak perlu menemui ahli jiwa. Padahal, itu sangat dibutuhkan. “Jika kecemasan mengganggu kehidupan seseorang sampai membuatnya malas keluar rumah, bekerja dan bersosialisasi, sudah saatnya meminta pertolongan tenaga ahli,” kata Domingues. Ia menyarankan agar bertemu dengan psikolog yang memiliki spesialisasi pada terapi kognitif.

TABLOIDBINTANG

Berita terkait

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

16 Juni 2023

Profil Wilmar Group, Produsen Minyak Goreng Sania dan Fortune

Wilmar Group, produsen minyak goreng merek Sania dan Fortune, terkenal di Indonesia. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

16 Januari 2022

7 Minyak Pengganti Minyak Goreng Sawit dan Malah Lebih Sehat

Melambungnya harga CPO atau sawit membuat harga minyak goreng mahal. Tak perlu khawatir Anda dapat mengganti dengan minyak lain yang lebih sehat.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

21 Oktober 2021

Kemenperin Sebut Kebijakan Ini Membuat Industri Pengolahan Sawit Tumbuh

Kemenperin juga menyiapkan kawasan industri sebagai lokus investasi baru/perluasan industri hilir kelapa sawit

Baca Selengkapnya

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

20 Mei 2020

Pengusaha Sawit Sulit Dapat Kredit dari Bank Eropa

Masifnya kampanye negatif sawit Indonesia membuat pengusaha sulit mendapatkan kredit dari bank Eropa.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

24 Desember 2019

Ekspor CPO Hanya Tumbuh 2,1 Persen selama Januari - Oktober 2019

Volume ekspor produk minyak sawit Indonesia atau CPO tercatat naik tipis sebesar 2,1 persen

Baca Selengkapnya

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

15 Desember 2019

RI Gugat Uni Eropa di WTO, Lawan Diskriminasi Kelapa Sawit

RI menggugat Uni Eropa atas diskriminasi produk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

10 Oktober 2019

Ekspor CPO dan Turunannya Bebas Pungutan Sampai Akhir Tahun

Bea keluar nol rupiah untuk ekspor produk CPO dan turunannya itu mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober sampai dengan 31 Desember 2019.

Baca Selengkapnya

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

20 September 2019

Genjot Produksi CPO, Sumsel Remajakan 23 Ribu Hektar Kebun Sawit

Sumatera Selatan menargetkan bisa melakukan peremajaan atau replanting sekitar 23.014 Ha kebun sawit di berbagai kabupaten dan kota.

Baca Selengkapnya

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

9 September 2019

India Janji Beri Diskon Tarif Bea Masuk Sawit dari Indonesia

Penurunan tarif bea masuk ini akan membuat harga produk olahan sawit Indonesia setara dengan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

23 Agustus 2019

Temuan BPK: Perkebunan Kelapa Sawit Besar Banyak Bermasalah

BPK menyebut perusahaan yang bermasalah tersebut terdaftar di bursa efek dan termasuk "pemain besar" di industri kelapa sawit.

Baca Selengkapnya