TEMPO.CO, Jakarta - Saat mencari pasangan, perempuan cenderung memilih laki-laki yang secara fisik terlihat menarik. Tidak peduli seberapa ramah atau pintarnya dia. Demikian hasil penelitian sekelompok psikolog dari Eastern Connecticut State University, Amerika Serikat.
Baca: 3 Faktor Penyebab Bunuh Diri, Tandanya Bisa Dilacak
“Dibanding dengan orang tua (ibu), para anak lebih pemilih dan cenderung memilih yang dianggapnya menarik saja,” ujar Madeleine Fugere, salah seorang psikolog yang terlibat dalam penelitian tersebut. Padahal, kata Fugere, para ibu tidak begitu pilih-pilih, meski pada kenyataannya hanya akan memilih laki-laki yang terlihat cukup menarik bagi anak perempuan mereka.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Evolutionary Psychological Science mengungkapkan bahwa para ibu menilai semua laki-laki, bahkan yang dianggap kurang menarik sekalipun sebagai pasangan berpotensi untuk anak perempuan mereka.
Di sisi lain, para anak jauh lebih rewel ketimbang orang tuanya. Mereka cenderung memilih laki-laki yang mereka anggap menarik dari segi fisik dan tidak mempedulikan kepribadiannya.
“Itu juga dapat diartikan bahwa anak dan ibunya memiliki perbedaan pendapat mengenai tingkatan fisik yang berterima atau tidak, di mana standar orang tua tidak setinggi anak-anak mereka,” ujar Fugure. (Baca: Konten Video Kini Lebih Banyak Peminatnya, Simak Surveinya)
Lebih jauh lagi, tidak sedikit dari mereka yang menilai kepribadian calon pasangan yang dianggap berpotensi tersebut dari segi keramahan. Mereka berasumsi bahwa ramah merupakan hal utama dibandingkan dengan tampilan fisik yang menarik.
“Meski demikian, tampilan fisik menduduki peringkat pertama dibanding karakteristik lain," kata Fugure. Laki-laki dengan kepribadian yang sempurna dan diinginkan oleh perempuan dinilai cukup berpeluang hanya jika tampilan fisiknya juga menarik.
Simak: Di Dalam Mobil Bisa Bebas Polusi? Jangan Senang Dulu
Dengan kata lain, laki-laki yang tampilan fisiknya biasa saja, tapi memiliki kepribadian sempurna, baik ibu maupun anak cenderung tidak mengkategorikan mereka ke dalam pasangan berpotensi. “Kami menyimpulkan bahwa tampilan fisik merupakan kebutuhan bagi para orang tua (ibu) dan anak,” tutup Fugere.
THE INDIAN EXPRESS | ESKANISA RAMADIANI
Berita terkait
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya
52 hari lalu
Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.
Baca SelengkapnyaThe Strained Joko Widodo and Megawati Relationship
2 Oktober 2023
The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship
13 Desember 2022
Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.
Baca SelengkapnyaJangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri
7 Agustus 2021
Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut
22 Juli 2021
Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup
6 Maret 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.
Baca Selengkapnya9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang
20 November 2018
Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.
Baca SelengkapnyaRasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir
14 November 2018
Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.
Baca SelengkapnyaDijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya
30 Juni 2018
Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPutus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini
5 Juni 2018
Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.
Baca Selengkapnya