TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa orang mengalami trypophobia. Yaitu perasaan jijik dan juga kecemasan ketika melihat buih pada permukaan air kopi atau lubang di spons. Kondisi ini menurut sebuah penelitian mungkin merupakan respon berlebihan akibat rasa cemas yang mendalam tentang parasit dan penyakit menular.
Trypophobia ini merujuk kepada seseorang yang cenderung merespon kumpulan berbentuk bulat.
Penelitian yang dipimpin oleh Tom Kupfer dari University of Kent di Inggris menunjukkan bahwa kondisi tersebut mungkin terkait dengan sejarah evolusioner penyakit menular dan parasitisme yang menyebabkan kepekaan berlebihan terhadap bentuk bulat. (baca :Mengapa Hipokalsemia Bisa Bikin Pingsan)
Tim mencatat bahwa banyak penyakit menular yang memperlihatkan kumpulan atau gugusan bentuk bulat atau bulatan pada kulit sebagai gejalanya, seperti cacar, campak, rubela, tipes dan demam berdarah. Demikian pula banyak ektoparasit, seperti kudis, tica, dan botfly juga menyebabkan timbulnya kumpulan bulatan pada kulit.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Cognition and Emotion ini melibatkan lebih dari 300 orang dengan trypophobia dan sekitar 300 mahasiswa tanpa trypophobia sebagai partisipan.
Kedua kelompok diundang untuk melihat enam belas gambar. Delapan gambar pertama merupakan gambar yang berkaitan dengan penyakit (gambar bagian tubuh yang memperlihatkan kumpulan bulatan akibat gejala atau luka penyakit), seperti ruam di sekitar dada, bekas luka cacar di tangan, dan sekelompok kutu. Delapan gambar lainnya tidak memiliki kaitan dengan penyakit, misalnya kumpulan lubang bor pada dinding tembok dan kumpulan biji bunga teratai.
Kedua kelompok peserta melaporkan, gambar yang berkaitan dengan penyakit tidak menyenangkan untuk dilihat. Sementara untuk gambar yang tidak berkaitan dengan penyakit, peserta mahasiswa melaporkan baik-baik saja, namun kelompok trypophobia menganggapnya sangat tidak menyenangkan.(baca :Sang Kakak Masuk Rumah Sakit, Begini Aksi Puteri Jeremy Thomas)
Temuan ini mendukung anggapan bahwa orang-orang dengan trypophobia mengalami respon yang terlalu tinggi, sampai-sampai kumpulan buih pada permukaan air kopi pun dapat memicu perasaan jijik seperti halnya kumpulan bulatan akibat gejala atau luka penyakit.
