TEMPO.CO, Jakarta - Tren pola hidup sehat dan makin tingginya biaya berobat bila sakit, membuat orang-orang menyadari konsumsi buah dan sayuran tidak boleh diabaikan. Meskipun demikian, kita tetap saja khawatir ketika mengonsumsi sayuran karena kandungan pestisida dan zat kimia yang tertinggal berpotensi mengganggu kesehatan jika terakumulasi dalam tubuh.
Menurut Environmental Protection Agency, buah dan sayuran yang ditanam secara konvensional, sangat mungkin terkontaminasi oleh sisa kimia yang berasal dari pestisida dan pupuk kimia. Terdapat 60 persen herbisida, 90 persen fungisida dan 30 persen insektisida bersifat karsinogenik.
Oleh karena itu, sayuran organik mulai jadi pilihan untuk memulai hidup sehat. Selain karena bebas zat-zat kimia berbahaya sehingga lebih aman dikonsumsi, sejumlah penelitan menyebutkan bahwa nutrisi dalam sayuran organik lebih unggul dibandingkan dengan sayuran konvensional.
Beberapa ahli menunjukkan bahwa kandungan nutrisi sayuran organik seperti vitamin, kalium, kalsium, zat besi, dan magnesium ternyata lebih tinggi 10 persen daripada produk sayuran konvensional.
Sebuah studi Journal of Agricultural and Food Chemistry juga menyebutkan bahwa buah dan sayuran organik memiliki 20 hingga 40 persen lebih banyak antioksidan seperti flavonoid, asam fenolik, karotenoid. Hal ini bisa terjadi karena tumbuhan yang tak diberi perlakuan dengan zat-zat kimia buatan lebih banyak menghasilkan antioksidan ketika ia diserang oleh hama.
Dari segi rasa, sayuran organik memiliki rasa yang lebih manis dan lebih enak dibandingkan sayuran konvensional. Sayangnya, karena tidak menggunkan bahan-bahan kimia dalam sistem pertaniannya, sayuran organik cenderung lebih cepat busuk dan tekadang penampilannya tidak sebagus sayuran konvensional yang lebih banyak beredar.
Harga sayuran organik pun cenderung lebih mahal dan lebih sulit kita dapatkan. Hal ini karena tidak banyak petani memilih sistem pertanian organik. Juga karena waktu panen dan pengolahan lahan yang membutuhkan waktu relative lebih lama karena tidak menggunakan bantuan hormon untuk mempercepat pertumbuhan tanaman atau pupuk sintetis.
Agar manfaat adan nutrisi dalam sayuran organik dapat kita dapatkan dengan maksimal, harus diimbangi juga dengan cara pengolahan sayur yang benar. Contohnya, dengan cara dimasak dalam waktu yang tidak terlalu lama, melakukan pencucian sayur dengan bersih, dan lebih baik segara dikonsumsi saat sayuran masih segar.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
7 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.