TEMPO.CO, Jakarta - Memiki kain tenun membutuhkan penanganan tersendiri. Semakin bagus perawatannya akan awet pula kain tenun. Kain tenun selain karena polanya yang unik juga punya nilai sejarah. Bahkan beberapa produk kain tenun bisa bertahan hingga puluhan tahun.
Umumnya harga kain tenun terbilang mahal. Agar kain tenun dapat bertahan hingga anak cucu, seorang pendiri kain tenun merek Noesa, Cendy Mirnaz membagikan tip merawatnya.
Sejumlah wanita menenun kain tradsional khas Toraja di Desa Barana, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. TEMPO/Fahmi Ali
Pertama, pilih kain tenun dengan kualitas yang baik. "Untuk tenun pewarna alam memiliki kualitas baik kalau warnanya tidak pudar, merata dan tidak ada tenunannya yang rusak," ujarnya.
Benang yang sudah direndam dengan pewarna alami sebagai bahan dasar kain tenun. Bahan pewarna yang digunakan berasal dari kayu maklura, kayu mahoni, dan kulit pohon bakau. TEMPO/Pius Erlangga
Untuk perawatan kain tenun, Cendy menyarankan untuk mencucinya dengan tangan. "Boleh pakai sedikit detergen atau sampo dan jangan dijemur langsung di bawah sinar matahari," ujar dia.
TABLOIDBINTANG
Berita lainnya:
Banyak Orang Keliru Menerka Usia Lure Hsu
Ajarkan Seni pada Anak untuk Cegah Radikalisme
Chrissy Teigen Gusar Kebanjiran Foto Bayi Mirip John Legend
Berita terkait
Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara
6 jam lalu
Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaPawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show
15 jam lalu
Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.
Baca SelengkapnyaMengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit
19 jam lalu
Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
4 hari lalu
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
Baca SelengkapnyaRumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam
16 Desember 2023
Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.
Baca SelengkapnyaTim Pengabdian Masyarakat FIB UI Cerita Bangkitkan Tenun Khas Tidore yang Punah
10 November 2023
Tim Pengabdian Masyarakat FIB UI menyampaikan pengalaman mereka dalam membangkitkan eksistensi tenun khas Kesultanan Tidore yang sudah punah.
Baca SelengkapnyaProduk Tenun Desa Wedani Gresik Berhasil Tembus Pasar Afrika
14 September 2023
Desa Wedani di Kecamatan Cerme, Gresik menjadi sentra produksi kain tenun di Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKeunikan Songket Pandai Sikek dari Sumatera Barat yang Membuatnya Berharga Mahal
30 Juni 2023
Songket Pandai Sikek memiliki harga terbilang cukup tinggi dibandingkan jenis lainnya.
Baca SelengkapnyaTerkendala Sinyal, Ekonomi Digital Bisa Gagal
30 Juni 2023
Pelaku usaha UMKM di luar Jawa masih terkendala urusan sinyal jaringan internet untuk memasarkan produknya di lokapasar
Baca SelengkapnyaTak Berhenti di Selembar Kain Tenun
30 Juni 2023
Sejumlah pelaku usaha kain tenun mengembangkan produk turunan untuk menambah penghasilan
Baca Selengkapnya