TEMPO.CO, Jakarta - Libur Lebaran biasanya diisi dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama keluarga. Salah satu aktivitas wajib saat kumpul keluarga adalah makan bersama. Berbagai hidangan ada saat itu. Yang manis, asin, gurih, semuanya lezat.
Menu makanan dan minuman yang beraneka ini menggoda kita untuk melahap semuanya. Jika tak pandai menahan diri, berat badan bertambah tak terhindarkan. Dengan begitu, setelah libur Lebaran maka tubuh akan semakin gemuk.
Jika tidak ingin itu terjadi, mari kita hindari empat kebiasaan berikut ini yang muncul setelah puasa Ramadan atau selama libur Lebaran:
1. Balas dendam dengan banyak makan Puasa telah usai dan berpikir saat ini adalah waktu yang tepat untuk balas dendam dengan makan sebanyak mungkin. Jika pikiranmu masih seperti itu, tentu saja tubuh akan membengkak. Meskipun sudah tidak menjalankan ibadah puasa, sebaiknya pola makan tetap diatur.
2. Mengkonsumsi makanan manis Saat bersilahturahmi ke rumah saudara tentunya sulit menolak mencicipi kue yang sudah disediakan. Boleh saja icip-icip, tapi ingat jangan sampai kebablasan. Jangan gara-gara nastar yang sangat lezat sampai habis satu toples seorang.
3. Bermalas-malasan Mumpung masih liburan lalu kamu menghabiskan waktu dengan tidur-tiduran, duduk menonton film, bermain game, atau gadget. Meskipun kegiatan berkunjung ke rumah saudara sudah selesai, bukan berarti kegiatan olahragamu selesai juga. Apalagi jika malas-malasannya sambil ngemil, bahaya.
4. Pola tidur yang salah Setiap hari kita mesti tidur selama 7-8 jam. Jika kurang atau kelebihan tidur, metabolisme tubuh akan kacau dan berdampak pada kenaikan berat badan. Jika ingin bobot tubuh terkontrol, perhatikan asupan makanan dan juga pola tidur.
Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.