Penyakit Tidak Menular, Apa Itu? Begini Cara Menghindarinya

Reporter

Editor

Susandijani

Kamis, 15 Juni 2017 16:35 WIB

Ilustrasi pasangan berolahraga. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Berdasarkan Riskesdas 2013, angka kejadian penyakit tidak menular atau PTM semakin meningkat dan menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Penyakit itu antara lain hipertensi (25,8persen), obesitas (15,4persen), stroke (12,1persen), diabetes melitus (2,3persen), penyakit jantung koroner (1,5persen), dan gagal ginjal kronis (0,2persen).

Umumnya PTM disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, salah satunya adalah kurang aktivitas fisik. Padatnya kesibukan serta mobilitas yang tinggi membuat masyarakat kurang mengalokasikan waktu untuk berolahraga. Selain itu teknologi canggih semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, sehingga aktivitas yang membutuhkan gerak tubuh pun semakin berkurang.

Kurangnya aktivitas fisik pun mengakibatkan tren PTM berubah, yang awalnya hanya diderita oleh kelompok usia lansia, namun kini sudah ditemukan di kelompok usia muda (0-15 tahun) dan kelompok usia produktif (15-65 tahun).

dr Lily Sriwahyuni Sulistyowati Direktur Pencegahan dan pengendalian penyakit Kemenkes menyatakan rutin beraktivitas fisik dapat memberikan manfaat baik bagi tubuh, di antaranya adalah mencegah penyakit, meningkatkan stamina, menguatkan dan menyehatkan, meningkatkan fleksibilitas, mengontrol berat badan, serta meningkatkan kualitas hidup.

Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan dan mobilitas tinggi, aktivitas fisik dapat dilakukan dengan mudah baik di rumah, di tempat kerja, di tempat umum, maupun di perjalanan.

Misalnya, aktif bergerak di rumah dapat dilakukan dengan melakukan pekerjaan rumah sendiri, berkebun atau membersihkan halaman, bermain bersama anak, dan mengasuh anak.

1. Di tempat kerja dapat dilakukan dengan menggunakan tangga daripada lift dan mengikuti kegiatan senam bersama di kantor.

2. Di tempat umum dapat dilakukan dengan tetap berjalan walaupun di eskalator, memanfaatkan taman kota untuk beraktivitas fisik, perbanyak bermain di ruang terbuka (basket, bulu tangkis, bersepeda).

3. Di perjalanan dapat dilakukan dengan bersepeda ke sekolah atau kantor, berhenti 1-2 halte sebelum tempat dituju, dan parkir di tempat yang agak jauh dari lokasi dituju.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, aktivitas fisik harus dilakukan dengan prinsip Baik Benar Terukur dan Teratur (BBTT) yaitu :

#Aktivitas fisik yang Baik adalah aktivitas fisik yang disesuaikan dengan kondisi fisik dan kemampuan supaya tidak menimbulkan dampak yang merugikan, dilakukan di lingkungan yang sehat, aman, nyaman, tidak rawan cedera, menggunakan pakaian dan sepatu yang nyaman.

#Aktivitas fisik yang Benar adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara bertahap dan dimulai dari latihan pemanasan (termasuk peregangan), latihan inti (latihan pada intensitas yang dituju), latihan pendinginan (termasuk peregangan).

#Aktivitas fisik yang Terukur adalah aktivitas fisik yang dilakukan dengan mengukur intensitas dan waktu latihan.

#Aktivitas fisik yang Teratur adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur 3-5 kali dalam seminggu dengan selang waktu istirahat.

BISNIS

Baca juga
Diet Keto Bikin Berat Badan Turun Drastis, Amankah?
Tinggal di Desa Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker


Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

12 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

12 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

22 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

39 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

40 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

59 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya