Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tinggal di Desa Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker

image-gnews
Warga mengayak kopi yang merupakan hasil perkebunan masyarakat di desa adat Waerebo, 29 April 2017. Warga setempat mengembangkan komoditas kopi sebagai mata pencahariannya, kopi jenis Arabica merupakan produk unggulan karena aroma dan cita rasa yang khas, wisatawan dapat mencicipi kopi khas Waerebo dengan membeli langsung dari penduduk dengan harga Rp80.000 - Rp200.000 per kilogram. ANTARA FOTO
Warga mengayak kopi yang merupakan hasil perkebunan masyarakat di desa adat Waerebo, 29 April 2017. Warga setempat mengembangkan komoditas kopi sebagai mata pencahariannya, kopi jenis Arabica merupakan produk unggulan karena aroma dan cita rasa yang khas, wisatawan dapat mencicipi kopi khas Waerebo dengan membeli langsung dari penduduk dengan harga Rp80.000 - Rp200.000 per kilogram. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Meninggalnya Julia Perez dan Yana Zein baru-baru ini, yang disebabkan kanker, membuat banyak orang terhenyak. Kanker memang penyakit serius dan tidak pandang usia. Pada waktu bersamaan kita pun tersadar, betapa penyembuhan kanker tidak mudah.

Namun menurut studi terbaru, penduduk desa memiliki kesempatan lebih baik untuk mengalahkan kanker dibanding mereka yang tetap tinggal di perkotaan. Dengan tinggal di pedesaan, seseorang akan bisa mendapatkan udara bersih, pemandangan yang indah, dan tingkat stres yang lebih rendah.

Dilansir Countryliving, sebuah tim ilmuwan di Universitas Aberdeen, Skotlandia, mempelajari 926 orang Skotlandia dengan kanker usus. Mereka menyimpulkan bahwa pasien pedesaan 29 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal karena penyakit dibanding mereka yang tinggal di kota.

Kemudahan bertemu dengan dokter, hubungan keluarga yang baik, dan hidup berkecukupan, semuanya berperan dalam meningkatkan kelangsungan hidup seseorang. Sebuah penelitian terpisah menyimpulkan bahwa pasien kanker yang berjalan 25 menit saja dalam sehari dapat mengurangi risiko kematian hingga 50 persen.

Hampir 340 wanita yang baru didiagnosis kanker payudara dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengikuti program latihan 180 menit per minggu. Kelompok lainnya menerima perawatan medis standar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah delapan tahun jelas terlihat bahwa mereka yang mengikuti latihan rutin, terutama berjalan, lebih kecil memiliki risiko kematian daripada yang tidak mengikuti latihan.

Kepada The Telegraph, Catherine Priestley, perawat spesilis klinis di Breast Cancer Care, mengatakan, "Banyak wanita mendapat saran bahwa berjalan cepat 25 menit sehari dapat membantu memperbaiki kesehatan mereka dan meningkatkan peluang untuk bertahan hidup."

TABLOIDBINTANG

Artikel lain:
9 Makanan yang Ampuh Turunkan Risiko Kanker  
Kanker Rahim Juga Mengancam Perempuan, Gejalanya Kembung
Penyintas Kanker, Usahakan Gaya Hidup Sehat

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

1 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

2 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

4 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

6 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

7 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

8 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

10 hari lalu

Walid Daqqah. Foto: X
Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker