Mood Ambruk? Segera Cari Penyebabnya, Kalau Tidak?

Reporter

Rabu, 14 Juni 2017 19:35 WIB

Ilustrasi pegawai tertawa atau gembira saat bekerja di kantor. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Mood jelek kerap mempengaruhi performa kerja karyawan. Sudah merasa bekerja maksimal, tapi atasan menganggapnya kurang. Jika mood sedang turun, semangat "melarikan diri" sesaat dari masalah ini dapat mengobati luka hati.

Konsultan manajemen dan psikologi, Haryo Utomo Suryosumarto, mengatakan bahwa "Seharusnya, ketika merasakan mood turun, karyawan mulai mengidentifikasi penyebabnya. "Dicarikan solusinya agar mood tidak terus turun."

Jika mood sedang jelek, kata dia, ada baiknya karyawan merenungkan tujuan dia bekerja di perusahaan tersebut. "Apakah tujuan dia bisa tercapai dengan bekerja di perusahaan itu," katanya.

Bila perusahaan itu memang menjawab tujuan dasar ia bekerja, biasanya mood yang turun ini hanya hambatan sesaat. Tapi jika jawaban dari perenungan itu ternyata perusahaan tak mampu memenuhi standar tujuan pencapaian bekerja, sebaiknya karyawan mulai mengeksplorasi kemampuannya di tempat lain.

Di lain pihak, kata Haryo, perusahaan seharusnya menerapkan tolok ukur yang jelas dalam mengapresiasi kerja karyawannya. "Tidak boleh ada penilaian yang subyektif," ujarnya. Tindakan ini akan memudahkan karyawan mengukur sendiri performa kerjanya. "Dia bisa mengenali sendiri apakah prestasinya mengalami achievement atau justru under-achievement."

Selain itu, seyogianya perusahaan juga melakukan koreksi atas tindakan yang dianggap merugikan karyawannya. Jika perusahaan sudah mengakui karyawannya menunjukkan penampilan kerja maksimal, secepatnya memberikan penghargaan. "Kalau ada keterlambatan reward, maka harus dikomunikasikan di awal. Kalau enggak, bisa (jadi) bumerang dan mendemotivasi karyawan."

Pemilik lembaga konsultasi psikologi PSYCHOdiarra, Diding Supendi, memberikan pandangan yang agak berbeda. Menurut dia, mood yang jelek tak akan terlalu mengkhawatirkan lantaran karyawan belum melakukan aksi sama sekali. "Masih di angan-angan, levelnya di bawah motivasi dan dorongan," kata dia.

Jika mood itu sudah mempengaruhi motivasi, barulah perusahaan patut waspada. Karyawan bekerja dengan setengah hati. Ini artinya, "Perusahaan gagal memiliki karyawan dan sebaliknya membuat karyawan merasa memiliki perusahaan." Solusinya adalah perusahaan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan menciptakan perasaan saling memiliki.

Di sisi lain, agar motivasi bekerja tidak turun, karyawan mulai melakukan tiga hal. Ia harus menerima kenyataan apresiasi atasan belum saatnya ia terima. Karyawan juga mulai melakukan koreksi atas kekurangan yang dimiliki demi perubahan yang lebih baik, dan ia harus menetapkan goal atau tujuan dia bekerja.

ISTIQOMATUL HAYATI

Berita lainnya:
7 Fakta Negatif Bekerja di Malam Hari
Kerap Membawa Pekerjaan Kantor ke Rumah, Apa Dampaknya?
Mau Lolos Kerja? Riwayat Hidup Harus Unik dan Berkarakter





Advertising
Advertising

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

7 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

12 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

15 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

18 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

18 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya