TEMPO.CO, Jakarta - Kamu memilih minuman berpemanis, seperti soda dan jus buah ketika berbuka puasa dan hari-hari biasa? Jika ya, mulai sekarang kamu patut waspada.
Mengkonsumsi kedua jenis minuman tersebut dapat menghilangkan memori dan mengurangi volume otak, terutama di area otak yang melibatkan memori dan pembelajaran. Fakta tersebut didapat dari hasil sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Boston University, Amerika Serikat.
Dalam sebuah studi lanjutan, para peneliti yang sama juga menemukan orang yang minum setidaknya satu kaleng diet soda sehari akan tiga kali lebih berisiko mengalami stroke atau demensia dibanding mereka yang tidak minum diet soda.
Para peneliti menggunakan tingkat konsumsi soda sebagai acuan, karena lebih mudah memperhitungkan jumlah gula atau pemanis lainnya yang terkandung dalam soda dibanding makanan seseorang secara keseluruhan. Kesimpulannya, bukan cuma minuman bersoda dan jus buah saja yang dapat menyebabkan masalah, melainkan jumlah pemanis yang dikonsumsi secara keseluruhan.
Terlalu banyak gula dalam makanan telah terbukti menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kondisi kesehatan lainnya yang disebabkan konsumsi gula tambahan berlebihan.
Dilansir Psychology Today, makanan dan minuman bergula tambahan tidaklah baik untuk kesehatan, entah apakah gula tambahan itu bersifat alami atau artifisial. Dan diabetes sendiri dapat meningkatkan risiko demensia.
Jadi, pilihan yang jauh lebih sehat adalah dengan membiasakan minum air putih. Untuk variasi, Anda dapat mencoba mencampur segelas air dengan buah-buahan segar atau infused water.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
12 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.