Minuman Pemicu Kemandulan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 25 Mei 2017 07:30 WIB

Ilustrasi wanita ingin hamil atau wanita menyentuh perut hamil. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup yang serba instan dan pola makan yang buruk menjadi salah satu penyebab kemandulan. Para dokter menyatakan konsumsi pemanis buatan dan minuman bersoda bisa menyebabkan ketidaksuburan pada manusia. Minuman aerasi mengandung pemanis buatan, aspartam, dapat mengganggu sistem endokrin penyebab ketidakseimbangan hormon dan masalah ketidaksuburan pada wanita.

“Hampir semua minuman ringan dan soda mengandung aspartam yang menyebabkan masalah kesehatan, termasuk ketidaksuburan, malformasi, dan keguguran,” kata Arvind Vaid, ahli in vitro fertilization atau IVF di Indira IVF, seperti dikutip Tempo dari laman Boldsky.

“Kelebihan konsumsi minuman ringan dan minuman bersoda menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan gangguan ovulasi, bahkan memperburuk gejala pramenstruasi atau PMS,” ujarnya.

Asam fenilalanin dan aspartat adalah dua asam amino yang terkandung dalam aspartam. Sejatinya, dua zat ini tidak berbahaya saat dikonsumsi bersamaan dengan asam amino lain. Namun asam fenilalanin dan aspartat merangsang pembangkitan radikal bebas yang menyebabkan kematian sel.

“Sebesar 90 persen peluang sperma dan sel telur mati saat asam amino dikonsumsi secara berlebihan,” kata Vaid. “Dokter menyarankan untuk menghindari hal-hal yang membantu pembentukan radikal bebas di tubuh berkaitan dengan kesehatan reproduksi.”

Dokter kandungan di Rumah Sakit Safdarjung, New Delhi, India, Rachna Jaiswar, mengatakan konsumsi minuman manis dapat menyebabkan berat badan bertambah dan ketidakseimbangan hormon. Ujung-ujungnya, dapat mempengaruhi masalah kesuburan.

“Soda adalah minuman yang sangat asam dan mengubah tingkat pH tubuh jika dikonsumsi berlebih,” kata Jaiswar. Jika pria mengkonsumsi minuman bersoda, kadar pH sel sperma berkurang sehingga menyebabkan bentuknya menjadi abnormal dan kualitasnya buruk atau akhirnya mati.

Jaiswar menambahkan, sebagian besar minuman ringan berkafein dan mengandung fruktosa, berisiko terhadap gangguan ovulasi dan mengakibatkan ketidaksuburan pada wanita. “Kafein memicu pengurangan aliran darah uterus sehingga mengurangi perdarahan menstruasi dan menyebabkan durasi haid menjadi pendek. Kombinasi kafein, aspartam, dan fruktosa mempengaruhi hormon seks dan reseptor hormon, dan akhirnya menyebabkan ketidaksuburan,” ujarnya.

DINA ANDRIANI

Berita terkait:
Ibu Hamil Stres Berisiko Lahirkan Anak Austistik
Berapa Lama dan Seperti Apa Nifas yang Normal
Sushi Banyak Manfaatnya, tapi Ibu Hamil Harus Hati-hati



Berita terkait

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

2 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

3 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

6 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

13 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

14 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

23 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

25 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

26 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

27 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

28 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya