Jangan Sembarangan Lakukan Stem Cell, Cek Dulu Izin Rumah Sakit

Reporter

Jumat, 12 Mei 2017 20:02 WIB

stemcellbaldnesscures.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengobatan dengan menggunakan stem cell alias sel punca semakin menjadi pilihan dalam dunia kesehatan di Indonesia. Kendati belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan, tren terapi sel punca tampaknya hanya tinggal menunggu waktu untuk menjadi solusi bagi banyak penyakit.

Kendati terbilang baru di bidang kedokteran karena mulai muncul di dunia sekitar 1998, pengobatan menggunakan stem cell sudah mulai berkembang pada 2006 di Indonesia. Saat ini ada dua jenis sel punca yang dikenal, yakni alogenic stem cell yang diambil dari orang sehat dan bisa digunakan untuk pasien yang berbeda dan autologous stem cell yang berasal dari tubuh pasien itu sendiri.

Khusus untuk jenis kedua, sebenarnya sudah mulai diterapkan di Indonesia. Autologous stem cell relatif lebih bisa diaplikasikan karena mengambil bahan-bahan dari diri pasien sendiri.

Adapun yang saat ini tengah dikembangkan lebih lanjut adalah jenis aloegenic stem cell. Teknik pengambilan sel punca dari tubuh manusia sehat untuk kemudian diproduksi secara massal membutuhkan syarat dan penelitian yang lebih ketat.

Pada dasarnya, terapi sel punca dimaksudkan untuk menggantikan sel mati dan rusak dengan sel baru yang masih sehat. Oleh karena itu, terapi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit tidak menular, seperti jantung, kanker, hingga kelainan tulang.

Guna mendapatkan sel yang sehat, para ahli menggunakan sel-sel dari darah, sumsum tulang belakang, lemak, atau plasenta. Di masa depan, sel punca bahkan dipercaya bisa menggantikan peran obat dan terapi konvensional lain.

Sel punca sebenarnya merupakan sel induk yang dapat dikembangkan menjadi berbagai jenis sel. Terapi sel punca dilakukan dengan menumbuhkan jaringan tubuh tertentu dengan sel induk tersebut.

Sel punca terdapat dalam tubuh manusia sejak lahir. Namun, kinerjanya semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia. Hal itulah yang memicu timbulnya beragam penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes melitus, dan lainnya. Terapi sel punca pada intinya memaksimalkan kembali sel-sel yang kinerjanya telah menurun.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Budi Wiweko mengatakan pengobatan terapi sel punca saat ini masih terkendala biaya yang sangat tinggi. Apalagi jaminan kesehatan BPJS juga belum menanggung pengobatan tersebut.

Buat yang berminat untuk melakukan terapi sel punca, faktor keamanan harus menjadi perhatian utama. Pasalnya, sel punca saat ini masih dalam tahap pengembangan.

Oleh karena itu, demi faktor keselamatan, pilihan untuk melakukan terapi sel punca harus memperhatikan legalitas rumah sakit yang bersangkutan. Apalagi tidak semua penyakit bisa disembuhkan dengan menerapkan terapi sel punca.

Budi tidak menampik saat ini banyak pihak yang mencoba menawarkan terapi sel punca. Namun, tidak semua pihak tersebut juga mengantongi izin dari pemerintah.

BISNIS

Artikel lain:
5 Langkah Jitu Terbebas dari Hubungan yang Abusive
Konsumsi Sayur Buah Jangan Berlebih, Simak Penjelasannya
Bedakan Penyakit Coeliac dan Alergi Gluten dari Gejalanya

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

10 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

16 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya