TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit coeliac kini semakin banyak dibicarakan. Di Inggris misalnya, penyakit ini menyerang satu dari 100 penduduk tapi hanya 24 persen yang sampai membutuhkan penanganan medis khusus.
Penyakit coeliac biasanya disebabkan oleh pengaruh gluten, yang terdapat dalam tepung terigu atau makanan yang terbuat dari terigu. Namun penyakit ini berbeda dengan alergi gluten. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai penyakit ini, mari kita pelajari dulu fakta yang diberikan Hello di bawah ini.
Apa itu penyakit coeliac?
Berbeda dengan apa yang dipercaya orang selama ini, penyakit coeliac bukan akibat alergi makanan tapi benar-benar penyakit autoimun yang disebabkan oleh reaksi gluten. Sumber penyakit ada jauh di dalam perut. Konsumsi gluten bisa menyebabkan diare, mual, muntah, dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan osteoporosis, kanker usus kecil, dan masalah kesuburan.
Apa gejalanya?
Gejalanya berbeda pada masing-masing orang dan bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Berikut gejala penyakit coeliac:
- Diare parah atau kadang-kadang, sering kentut, atau sembelit
- Masalah pencernaan yang terus menerus, seperti mual dan muntah.
- Perut sakit, kram, atau kembung
- Kekurangan vitamin B12, zat besi, dan asam folat
- Anemia
- Lesu
- Berat badan turun tiba-tiba
- Mulut perih
- Rambut rontok
- Ruam merah di kulit
- Bermasalah pada enamel gigi
- Depresi
- Masalah pada liver
- Keguguran yang berulang
- Masalah neurologis
Bagaimana mendiagnosis penyakit coeliac?
Butuh waktu cukup lama untuk mendeteksi penyakit ini karena gejalanya mirip dengan penyakit lain, seperti sindrom iritasi pencernaan. Untuk memastikan diperlukan cek darah dan bila ditemukan keadaan tak kuat terhadap gluten, maka penderita harus mengubah pola makan.
Bagaimana penanganannya?
Tak ada penanganan khusus, penderita hanya perlu diet gluten ketat. Sumber utama gluten adalah tepung terigu, makanan dari terigu, roti, pasta, sereal, kue, dan biskuit. Gluten juga terdapat pada makanan lain, seperti kecap dan sosis.
Apa perbedaan penyakit coeliac dan alergi gluten?
Beberapa orang mungkin akan mengalami gejala penyakit saat mereka menyantap makanan yang mengandung gluten meski mereka tak punya penyakit coeliac dan disebut juga sensitivitas gluten non-coeliac. Gejalanya mirip dengan penyakit coeliac tapi tanpa kerusakan di saluran pencernaan atau yang berhubungan dengan masalah antibodi.
PIPIT
Berita lainnya:
Berita Hari Ini: Suntik Alis, Solusi Makeup Masa Kini
NQ Penting untuk Mereka yang Peduli Diet, Apakah Itu?
Alasan Banyak Cairan Pencuci Tangan di Rumah Sakit, Gunakanlah