TEMPO.CO, Jakarta - Rutin mengkonsumsi buah dan sayur memang baik buat kesehatan. Namun, waspadalah, jangan mengkonsumsinya terlalu banyak. Sebab, jika terlalu banyak, buah dan sayur malah akan menjadi bumerang .
Memang tak semua sayuran berdampak buruk jika dikonsumsi berlebih. Berikut ini beberapa buah dan sayuran yang perlu diwaspadai jika dikonsumsi berlebih, seperti dilansir Cheat Sheet.
#Nanas Buah berwarna kuning segar, berair, dan dengan rasa manis-asam ini benar-benar nikmat disantap saat cuaca panas. Namun dalam semangkuk irisan nanas terkandung 16,2 gram gula. Bila ingin menikmatinya, cukup beberapa potong saja.
#Ceri Dengan bentuknya yang kecil dengan warna merah tua dan rasanya yang manis, buah ceri sangat cocok dijadikan camilan. Kita sering tidak sadar terus mencomot ceri dari mangkuk dan memasukkannya ke mulut. Ingat, ada kandungan 17 gram gula dalam semangkuk ceri.
#Delima Satu lagi buah yang sulit ditolak sebagai camilan adalah delima. Saat kulitnya terbelah, isinya yang berupa ratusan butiran merah tua dan manis sungguh menggoda untuk dihabiskan. Namun dalam sebuah delima utuh terkandung 39 gram gula. Jadi cukup nikmati beberapa butir saja sebagai tambahan es buah atau rujak.
#Mangga Buah tropis ini sangat enak rasanya, tapi mengandung gula cukup tinggi. Dalam semangkuk irisan mangga terdapat 23 gram gula.
#Kentang Kentang sering dipilih untuk menggantikan nasi sebagai makanan pokok. Namun dalam sebutir kentang terkandung 36 gram karbohidrat. Jadi jangan konsumsi kentang berlebihan bila tak ingin berat badan naik.
#Winter squash Buah yang mirip labu kuning dalam ukuran kecil ini juga mengandung karbohidrat tinggi, sekitar 21 gram dalam semangkuk irisan buah.
#Jicama Sayuran ini berupa akar, seperti wortel. Dalam setiap mangkuk potongan jicama terkandung 10,6 gram karbohidrat.
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
3 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.