Luka Bakar Akibat Air Keras Bisa Disembuhkan, Asal?  

Reporter

Editor

Susandijani

Selasa, 11 April 2017 13:35 WIB

Ilustrasi kulit wajah kombinasi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Selasa pagi, 12 April 2017, ini dikejutkan sebuah berita bahwa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali diteror. Teror kali ini berupa penyerangan fisik. Wajah Novel disiram air keras oleh seseorang setelah salat subuh berjamaah di masjid sekitar rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Air keras adalah larutan asam kuat yang cukup pekat. Contohnya, antara lain larutan asam sulfat yang dipakai untuk aki kendaraan bermotor, dan asam klorida untuk membersihkan permukaan logam. Bila air keras mengenai kulit, akan timbul nyeri hebat.

Seperti disebutkan ahli kecantikan dari Jakarta, Dr Farmanina MAAM, biasanya air keras yang mengenai kulit akan meninggalkan scar atau bekas luka. “Efeknya tergantung jenis air keras, kadar dan luasan yang terkena,” ujarnya yang dihubungi TEMPO tadi pagi.

Disebutkan juga bahwa air keras ini biasanya menimbulkan luka bakar. Penyembuhannya pun tergantung derajat luka bakarnya.

Jika hanya memerah, belum timbul bula (gelembung pada kulit yang berisi cairan), dan luasnya tidak sampai lima persen dari luas tubuh, artinya tidak begitu mengkhawatirkan. “Biasanya dua sampai tiga minggu sudah baik,” kata sosok yang akrab disapa Nina ini.

“Jika timbul bula, proses kesembuhan biasanya sekitar tiga sampai lima minggu,” kata Nina.

Kalau parah harus masuk ruangan khusus, karena takut ada infeksi. Untuk diketahui, bahwa kulit adalah bagian tubuh terluar, salah satu fungsinya untuk melindungi tubuh dari kuman, sinar matahari dan lain sebagainya.

Jika kulitnya terbakar, maka proteksi tubuh akan menurun, sehingga mudah terinfeksi. “Kalau tidak ditempatkan di ruang khusus bisa fatal akibatnya,” kata dia.

SUSAN

Baca juga :
8 Pekerjaan Unik tapi Nyata, Anda Berminat?
Trik Cantik 5 Menit dari Para Ahli
Anak Muda Tak Sadar Pelupa Itu Gejala Penyakit Serius


Berita terkait

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

37 detik lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

17 menit lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

1 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

4 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

9 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya