6 Alasan Harus Menggunakan Menstrual Cup, Apa Itu?

Reporter

Selasa, 4 April 2017 20:30 WIB

Ilustrasi menstrual cup. depositphoto

TEMPO.CO, Jakarta - Wanita mengalami masa menstruasi secara regular. Untuk beberapa wanita haid terkadang menghambat aktivitasnya. Nah, buat Anda wanita yang aktif dengan segudang kegiatan dapat mencoba menggunakan menstrual cup. Alat ini banyak membantu Anda menjalani masa datang bulan.

Ada kalanya wanita mengalami datang bulan di waktu yang tidak pas. Misalnya saat travelling atau dalam penerbangan panjang. Keuntungannya, Anda tidak perlu mengganti tampon atau pembalut Anda terlalu sering.

Baca juga: Kaitan antara Mengeluh, Cemas, dan Gangguan Jiwa

Namun untuk kita yang terbiasa menggunakan pembalut, beralih menggunakan menstrual cup terbilang tidak mudah dilakukan. Ini disebabkan cara pakai menstrual cup yang sedikit cukup "menantang". Tidak lain disebabkan alat yang terbuat dari silikon dan berbentuk menyerupai gelas itu harus dimasukkan melalui organ kewanitaan.

Penggunaan menstrual cup untuk keseharian mungkin belum akan menjadi pilihan. Namun untuk kesempatan khusus dan lingkungan serta kesehatan yang lebih baik, alat ini bisa jadi sebuah alternatif.

Apa saja keuntungan menstrual cup?

1. Mudah dibawa
Menstrual cup mudah dikemas dan masuk ke dalam kantong atau tas Anda. Ukurannya yang kecil dan beratnya yang ringan bisa jadi keunggulan tersendiri. Banyak menstrual cup yang bisa dlipat dan disimpan ‘tersembunyi’ di tas Anda.

2. Baik digunakan saat banyak aktivitas fisik
Suka berolahraga tapi sedang datang bulan? Jangan khawatir, menstrual cup bisa dipakai saat berenang, menunggang kuda, scuba diving, yoga dan lain sebagainya. Aktifitas fisik Anda tetap nyaman dan Anda tidak perlu bolak balik kamar mandi untuk seperti ketika harus ganti pembalut.

3. Aman dipakai
Tidak seperti pembalut atau tampon, menstrual cups tidak mengandung lateks, pewarna, pewangi, atau bahan kimia lainnya yang berpotensi mengandung dioxin. Kesehatan daerah intim Anda lebih terjaga. Anda juga akan bebas lecet dan bakteri. Risiko mengalami toxic shock syndrome atau TSS lebih sedikit dibanding memakai tampon.

4. Ramah lingkungan
Menstrual cup memang relatif lebih mahal (berkisar 100-300 rupiah). Namun alat ini bisa dipakai berulang kali dan tahan lama. Bahkan, ada beberapa produk yang satu cup-nya bisa bertahan hingga 10 tahun. Banyak negara berkembang yang punya masalah besar dalam pembuangan plastik (termasuk pembalut). Anda mau kan jadi penyelamat lingkungan dengan ini?

5. Hemat
Tampon hanya bisa bertahan hingga 8 jam saja. Pembalut? Lebih pendek dari itu. Anda harus sering ganti. Menstrual cup bisa dipakai hingga 12 jam sebelum Anda membersihkan atau ‘menguras’ isinya.

6. Menampung lebih banyak dan tidak mudah bocor
Tampon pada umumnya bisa menampung enam hingga sembilan gram cairan. Menstrual cup bisa menampung lima kali lebih besar dari itu (bahkan hingga 28 gram) dan tidak mudah bocor.

TABLOIDBINTANG

Baca juga:
2 Jenis Kerut di Wajah dan Penyebabnya
Bencana Psikososial Berpotensi Picu Gangguan Jiwa
Melaney Ricardo Berhenti Merokok, Menyesal atau Bersyukur?

Berita terkait

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

50 hari lalu

Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

52 hari lalu

Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.

Baca Selengkapnya

7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

21 Januari 2024

7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

20 Juni 2023

Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.

Baca Selengkapnya

Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

1 Mei 2023

Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

15 April 2023

Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.

Baca Selengkapnya

Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

9 Januari 2023

Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?

Baca Selengkapnya

CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

3 Desember 2022

CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Baca Selengkapnya

Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

25 Agustus 2022

Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

28 Juni 2022

Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.

Baca Selengkapnya