Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kaitan antara Mengeluh, Cemas, dan Gangguan Jiwa

image-gnews
Amarah. Ilustrasi
Amarah. Ilustrasi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial kini menjadi ladang yang menjanjikan untuk sekadar menuangkan unek-unek dalam hati. Ketika teman atau pasangan tak sempat mendengar secara langsung apa isi pikiran dan perasaan, media sosial menjadi wadah yang selalu tersedia sebagai 'tempat sampah'.

Hati orang tersebut pun kian gembira jika banyak yang merespons keluh-kesahnya di media sosial. Sebab itu pertanda eksistensinya diakui oleh para netizen. Dan persoalan yang dia hadapi terbilang menarik.

Mungkin orang tersebut tak mendapat solusi di ranah maya. Tapi respons sekecil apapun membuatnya terhibur. Menanggapi fenomena banyaknya orang mengeluh di media sosial, President ASEAN Federation for Psychiatry and Mental Health, Danardi Sosrosumihardjo, mengatakan mengeluh hanya akan menambah masalah.

Sebab, menurut dia, semakin banyak mengeluh, maka rasa cemas kian bertambah. "Nah, cemas itu merupakan wujud gangguan jiwa," ujarnya. Mengeluh juga menjadi wujud saat beban semakin berat sementara diri tak bisa menanggungnya.

Saat cara penanggulangan tak bisa dilakukan, mengeluh adalah tanda kesehatan jiwa seseorang terganggu. "Semakin mengeluh, kian jauh ke arah sakitnya," kata Danardi. Dengan begitu, ketimbang mengeluh lebih baik mengubah sudut pandang dalam menyikapi persoalan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa cara seperti menenangkan diri atau mencari hiburan seperti membaca buku, menulis, atau menonton film bisa dilakukan. Sebab, jiwa yang sehat adalah kemampuan diri untuk menerima situasi di sekitar secara apa adanya. "Sehat jiwa itu tandanya bisa menerima situasi di sekitarnya," kata Danardi.

BISNIS

Artikel lain:
Fakta tentang Seksualitas pada Abad Pertengahan
7 Kebiasaan Mengemudi yang Bahaya untuk Keselamatan
Asal Mula Melamar Identik dengan Pria Berlutut dan Cincin

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

19 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.