Bencana Psikososial Berpotensi Picu Gangguan Jiwa

Reporter

Senin, 3 April 2017 20:02 WIB

Ilustrasi wanita depresi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kadang masyarakat masih tidak menyadari gangguan jiwa seperti depresi, gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, penyalahgunaan zat yang bisa disebabkan oleh bencana (stressor) psikososial.

Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Psikiatri, Nurmiati Amir, mengatakan bencana psikososial terbagi atas dua kategori. Yang pertama dalah usual atau common stressor, yang bersifat individual. Masing-masing orang akan mempersepsikan stressor ini berskala ringan, sedang, atau berat. Berat-ringannya skala stressor tergantung pada persepsi seseorang terhadap stressor tersebut.

Selain itu, kepribadian, daya tahan psikologik, pengalaman, dan kemampuan atau ketrampilan seseorang mengatasi stressor juga menentukan. “Yang kedua adalah atastrophic stressor, yaitu stressor yang mengancam nyawa, misalnya bencana tsunami, atau stressor yang mengancam integritas, seperti pemerkosaan. Semua orang akan mempersepsikan stresor katastrofik itu sangat berat,” kata Nurmiati.

Dia menjelaskan stressor belum tentu mengakibatkan stres pada semua individu, tergantung pada kepribadian, pengalaman, serta kemampuan menghadapi masalah. Hal yang perlu dicegah adalah terjadinya gangguan stresor akut, stres pasca trauma (PTSD), atau gangguan jiwa lain. “Sebelum individu mengalami PTSD, terjadi fase akut yang berlangsung mulai dari tiga hari hingga satu bulan pasca-trauma. Bila tidak ditangani dengan baik, gangguan stres akut dapat berlanjut menjadi PTSD,” paparnya.

Untuk mengatasi reaksi stressor akut tersebut, lanjutnya, masyarakat diimbau untuk membawa seseorang yang terkena bencana psikososial ke tempat yang aman, menawarkan bantuan, dan membantu menghubungkan korban dengan layanan sosial atau rumah sakit.

Ketua Umum PP PDSKJI, Eka Viora, mengatakan ilmu kedokteran jiwa (psikiatri) berperan penting dalam peningkatan taraf kesehatan jiwa, baik dalam kondisi sakit fisik maupun psikis atau dalam kondisi sehat. Di kalangan masyarakat awam maupun profesi kesehatan, psikiatri seringkali masih dianggap sebagai bidang yang menangani gangguan jiwa berat saja. “Sampai saat ini, stigma yang melekat pada penderita gangguan jiwa merupakan hambatan utama untuk menyediakan perawatan untuk orang yang mengalami gangguan jiwa,” paparnya.

Eka menjelaskan stigma tidak hanya terbatas pada penyakit, tapi juga orang yang sakit, keluarga, institusi yang memberikan perawatan, obat psikotropika, dan petugas kesehatan jiwa termasuk psikiater. Stigma yang melekat pada penderita gangguan jiwa merupakan hambatan utama untuk suksesnya program memperbaiki kesehatan jiwa masyarakat.

BISNI

Artikel lain:
Kiat Mengontrol Porsi Makan
Fakta tentang Seksualitas pada Abad Pertengahan
7 Negara dengan Kaum Hawa yang Rentan Osteoporosis

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

22 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya