Dian Andyasuri, Pengembang Talenta di Shell Indonesia

Reporter

Minggu, 2 April 2017 10:33 WIB

Dian Andyasuri, wanita pertama pemimpin bisnis pelumas Shell Indonesia. swa.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Meniti karier sejak tahun 2008, Dian Andyasuri menorehkan sejarah di sebuah grup perusahaan energi dan petrokimia global yang memiliki sekitar 93 ribu karyawan di lebih dari 70 negara. Dian, sapaan akrabnya, mencatatkan diri sebagai wanita pertama yang menjadi Managing Director Shell Lubricants Indonesia.

Dian memulai kariernya sebagai General Finance untuk bisnis retail atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell Indonesia. Dengan posisinya itu, Dian bertanggung jawab memastikan profitabilitas SBPU. Kala itu, Shell sedang agresif melakukan ekspansi, sehingga Dian harus bisa memastikan bahwa setiap investasi bisnis yang dilakukan harus tepat.

“Waktu itu kami juga baru mengimplementasikan sistem finance dan mengelolanya karena untuk SPBU saat itu baru mulai besar,” ujar wanita yang kini berusia 45 tahun. Kini, setelah hampir 9 tahun bergabung dengan Shell, Dian menempati jabatan Managing Director Shell Lubricants Indonesia. Sebagai pemimpin, salah satu tugasnya adalah mengembangkan talenta Sumber Daya Manusia (SDM).

Semenjak dirinya menjabat sebagai Managing Director Shell Lubricants, diakui Dian sudah ada beberapa orang anak buahnya yang dipercaya untuk membantu di Shell Singapura. “Saya senang dan bangga bahwa talent Indonesia bisa bersaing di tingkat global,” ujar Dian.

Dirinya merasa senang bekerja di Shell karena perusahaan ini menurutnya sangat people oriented serta fokus terhadap perkembangan karier wanita. Dian juga menyatakan perusahaan percaya wanita yang bekerja di kantor itu juga mampu berkontribusi untuk perusahaan.

“Jadi bekerja dari rumah tidak aneh, bahkan di Shell secara global bukan hanya bekerja dari rumah. Kalau kita mau mengambil keputusan bekerja selama 4 hari dalam satu minggu, itu sesuatu yang bisa dibicarakan,“ ujar lulusan Akuntansi, Universitas Trisakti ini.

Di Shell Indonesia, Dian mempunyai program khusus untuk membantu meningkatkan kemampuan kaum wanita. Dalam setahun, ada beberapa kali pertemuan di mana para wanita yang berada dalam satu komunitas diberikan soft skill. Dengan mengundang pembicara dari luar, materi yang diberikan tidak hanya berhubungan dengan bisnis, tapi juga soal parenting dan lainnya.

SWA

Berita lainnya:
Suami Takut Istri, Apa Sebabnya?
Pai Hokkaido dan Pablo, Mana Lebih Enak
Agar Karyawan Tak Sungkan Sampaikan Ide Segar untuk Perusahaan

Berita terkait

Bamsoet Jadi Dosen Tetap Program S3 Ilmu Hukum Universitas Trisakti

57 hari lalu

Bamsoet Jadi Dosen Tetap Program S3 Ilmu Hukum Universitas Trisakti

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet menjadi Dosen Tetap Program Studi Doktor (S3) Ilmu Hukum Universitas Trisakti per Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ahli Hukum Trisakti Sepakat Mahfud Md Hak Angket Bisa Pemakzulan Presiden, Ini Dasar Hukumnya

29 Februari 2024

Ahli Hukum Trisakti Sepakat Mahfud Md Hak Angket Bisa Pemakzulan Presiden, Ini Dasar Hukumnya

Meskipun tak bisa ubah hasil Pemilu, Mahfud MD sebut hak angket bisa digunakan untuk pemakzulan presiden. Menurut ahli hukum Trisati, ini aturannya.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Sebut Hak Angket Tak Ubah Hasil Pemilu, Tapi Pemakzulan Presiden dapat Dilakukan, Ini Kata Ahli Hukum Trisakti

29 Februari 2024

Mahfud MD Sebut Hak Angket Tak Ubah Hasil Pemilu, Tapi Pemakzulan Presiden dapat Dilakukan, Ini Kata Ahli Hukum Trisakti

Mahfud MD menyebut pengajuan hak angket tidak dapat mengubah hasil Pemilu, tetapi pemakzulan Presiden dapat dilakukan. Begini kata ahli hukum Trisakti

Baca Selengkapnya

Pungli di Rutan KPK Hanya Disanksi Minta Maaf, Ahli Hukum: Pecat dan Bawa ke Peradilan Pidana, Jika Tidak...

27 Februari 2024

Pungli di Rutan KPK Hanya Disanksi Minta Maaf, Ahli Hukum: Pecat dan Bawa ke Peradilan Pidana, Jika Tidak...

Pegawai KPK yang lakukan pungli di rutan KPK diberikan sanksi permintaan maaf. Begini tanggapan ahli hukum pidana Universitas Trisakti.

Baca Selengkapnya

Kampus Terus Bergerak Kritik Jokowi, Terakhir UTM dan Universitas Trisakti

11 Februari 2024

Kampus Terus Bergerak Kritik Jokowi, Terakhir UTM dan Universitas Trisakti

Gerakan tersebut meluas dan diikuti berbagai perwakilan kampus seperti guru besar, dosen dan mahasiswa. Mereka menilai Jokowi telah keluar dari nilai-nilai demokrasi.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Trisakti Kritik Jokowi Soal Etika dan Lahirnya Tirani, Berikut Sejarah Universitas Reformasi

11 Februari 2024

Sivitas Akademika Universitas Trisakti Kritik Jokowi Soal Etika dan Lahirnya Tirani, Berikut Sejarah Universitas Reformasi

Guru besar dan sivitas akademika Universitas Trisakti turun ke jalan kritisi Jokowi. Berikut sejarah universitas yang identik dengan gerakan reformasi

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trisakti Akui Diintimidasi Saat Persiapkan Maklumat Kritik Jokowi

9 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trisakti Akui Diintimidasi Saat Persiapkan Maklumat Kritik Jokowi

Ketua BEM Universitas Trisakti, Vladima Insan Mardika, mengaku mendapatkan intimidasi saat mempersiapkan pembacaan maklumat berjudul Selamatkan Demokrasi Melawan Tirani Baru oleh sivitas akademik Universitas Trisakti.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Trisakti Gelar Aksi Lawan Tirani Selamatkan Demokrasi

9 Februari 2024

Sivitas Akademika Universitas Trisakti Gelar Aksi Lawan Tirani Selamatkan Demokrasi

Forum Lintas Generasi Mahasiswa, Alumni, Dosen, dan Guru Besar Universitas Trisakti membacakan maklumat berjudul Selamatkan Demokrasi Melawan Tirani Baru dalam rangka mengkritik Presiden Jokowi menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Demonstrasi Mahasiswa Tuntut Pemakzulan Presiden Jokowi

8 Februari 2024

Demonstrasi Mahasiswa Tuntut Pemakzulan Presiden Jokowi

Mahasiswa melakukan demontrasi di depan Istana Negara usai melakukan long march dari kampus Trisakti. Tuntutannya adalah pemakzulan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

15 Januari 2024

Tokoh Peristiwa Malari 1974: Hariman Siregar, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, hingga Rahman Tolleng

Tepat 50 tahun lalu, 15 Januari 1974, Jakarta diamuk massa. Peristiwa ini disebut Malari. Siapa saja tokoh yang terlibat?

Baca Selengkapnya