Ambisi Mandy Hartono Naikkan Pamor Sekolah Startup

Reporter

Sabtu, 1 April 2017 13:27 WIB

Mandy Purwa Hartono, Direktur Pemasaran Purwadhika Startup and Coding School. swa.co.id

TEMPO.CO, Jakarta - Mendengar nama sekolah teknologi informasi, orang akan mendapat kesan bahwa pelajarannya berat dan kurang keren. Mandy Purwa Hartono, direktur pemasaran dari Purwadhika Startup dan Coding School ingin mengubah persepsi tersebut. Itulah yang menjadi alasan dirinya enam tahun silam bergabung di lembaga pelatihan yang didirikan oleh ayahnya, Purwa Hartono, pada tahun 1987 di komplek Roxy Mas, Jakarta Barat itu.

“Itu sebabnya saya masuk ke pemasarannya. Saya ingin mengubah persepsi coding yang dianggap tidak keren, geek ini agar menjadi relevan dengan anak muda,” ujar lulusan Binus University International jurusan pemasaran tersebut. Purwadhika awalnya merupakan lembaga pelatihan teknologi informasi yang menawarkan program pendidikan di bidang hardware design, software design, dan network & communication design untuk para insinyur muda, lembaga-lembaga pemerintahan, perusahaan nasional, internasional, dan juga kepada masyarakat luas yang ingin belajar lebih dalam tentang dunia komputer.

Wanita kelahiran Jakarta tahun 1987 itu berupaya memopulerkan Purwadhika dengan berbagai strategi, di antaranya dengan menerapkan pemasaran digital dan memperbanyak kegiatan edukasi di lokasi yang sesuai dengan segmen Purwadhika. “Kami membuat acara ke kampus-kampus, lalu di co-working space. Kami bikin workshop misalnya cara belajar beriklan di Instagram, search engine optimization. Jadi banyak build event,” kata Mandy yang hobi bermain musik, menyanyi, serta penggemar buku-buku teknologi dan pemasaran ini.

Dia meyakini Purwadhika berhasil di masa depan karena menjadi institusi pendidikan yang fokus di dunia startup. “Kekuatan kami di coding skill. Ayah saya, Pak Purwa adalah seorang software engineer lulusan dari University of Southern California, Amerika Serikat. Dia masih sering mengajar di Purwadhika karena ini ambisinya,” tutur Mandy.

Pola pengajaran di Purwadhika dirancang praktis dengan menitikberatkan pada praktik dan simulasi serta mentoring. Dengan demikian, orang yang tak punya latar belakang pendidikan teknologi informasi sekalipun bisa belajar pemrograman dari nol di lembaganya. Segmen orang-orang non-TI itu yang sekaligus menjadi salah satu pasar sasaran Purwadhika.

“Kami melihat banyak yang bangun startup tapi tidak punya technical background. Mereka kerap sewa orang lalu minta buatkan aplikasi, tapi karena tidak paham malah jadi berantakan," ujarnya. Sebab itu, Mandy menjelaskan, Purwadhika mendorong agar para calon founders startup belajar dulu coding skill sebelum lanjut ke tahap inkubator.

Purwadhika juga punya program inkubasi yang menjamin agar visi para calon founders dalam membesut startup dapat terwujud. “Kami bantu sampai produk mereka jadi, termasuk memberikan mentoring. Banyak founders startup berpengalaman yang menjadi mentor seperti Pak Denny Raharjo dari Kinerja Pay, Jourdan Kamal dari Maubelajarapa.com, tim dari Sinarmas Digital Ventures dan lain sebagainya,” kata Mandy.

SWA

Berita lainnya:
Suami Takut Istri, Apa Sebabnya
Benarkah Botox Bikin Ketagihan?
Seniman Erwin Murm Jadi Inspirasi Koleksi Terbaru Mel Ahyar First

Berita terkait

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

22 April 2021

Gojek Beri Pelatihan UMKM Untuk Pahami Tren Bisnis Selama Ramadan 2021

Gojek menghadirkan Akademi Mitra Usaha (KAMUS) dan tren bisnis menarik selama Ramadhan yang ditujukan untuk pelaku UMKM

Baca Selengkapnya

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

6 April 2018

Tren Co-Living Space, Tempat Hunian Sekaligus Area Kerja Anda

Menjamurnya co-working space saat ini menjadi sebuah tren tempat para pengusaha berkumpul. Namun sekarang sudah ada tempat tinggal dengan rekan kerja.

Baca Selengkapnya

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

22 Januari 2018

Ruben Onsu Buka Restoran Geprek Bensu Kedua di Bali

Restoran Geprek Bensu kedua di Bali menjadi cabang yang ke-60 di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

16 Januari 2018

Mau Bisnis Tambah Lancar? Kampus Shopee Kembali Digelar

Mahir dalam bisnis kini tak perlu sulit lagi. Ada Roadshow Kampus Shopee. Tahun ini akan menjangkau lebih dari 30 kota di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

8 November 2017

Icing ala Korea, Rahasia Legit Bisnis Bolu

Cake dengan dekorasi icing yang artistik jauh lebih menggugah selera, meskipun pada kenyataannyaicing seringkali disisihkan atau tidak dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

13 September 2017

Muhammadiyah Jajaki Pendirian Holding Company Bisnis Usaha

Muhammadiyah tengah menjajaki pendirian holding yang akan memayungi semua unit bisnis usaha yang sudah berjalan.

Baca Selengkapnya

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

2 September 2017

Mau Buka Bisnis Baru? Contoh Baim Wong yang Belajar dari Medsos  

Baim Wong (35) tak mau hanyut dalam tren seleb yang berbisnis oleh-oleh
kekinian di sejumlah kota. Baim belajar bikin siomay

Baca Selengkapnya

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

3 Agustus 2017

Dimas Seto Terjun ke Bisnis Kuliner, Begini Siasat Suksesnya

Bisnis kuliner oleh-oleh kekinian milik artis kian menjamur. Dimas Seto mengaku tidak takut dengan persaingan bisnis.

Baca Selengkapnya

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

21 Juli 2017

Bisnis Menjanjikan, Martha Tilaar Wadahi Penata Rias Artis

PAC MUAster menjadi satu society khusus bagi para profesional penata rias artis

Baca Selengkapnya

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

17 Juli 2017

Mau Bisnis Sosial? Intip Trik Nila Tanzil Bikin Travel Sparks

Keinginan Nila Tanzil menyediakan akses buku bagi anak Indonesia Timur melahirnya bisnis sosial Travel Sparks tahun 2014. Apa kuncinya biar happy?

Baca Selengkapnya