8 Sikap yang Harus Dihilangkan saat Anda Menjadi Bos  

Reporter

Selasa, 7 Maret 2017 13:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Jadi pemimpin di kantor adalah suatu kebanggaan. Namun, Anda tak boleh lupa, semakin tinggi jabatan, semakin besar pula tanggung jawab yang diemban. Tanggung jawab dan hajat hidup banyak orang ada di tangan Anda.

Saat memangku dan menjalankan peran sebagai pimpinan, sebaiknya Anda hindari kebiasaan-kebiasaan seperti berikut ini, supaya Anda sama-sama sukses dengan bawahan dan rekan kerja:

1. Merasa perempuan tidak lebih baik dari lelaki
Dalam laporan Global Leadership Forecast 2014 | 2015 –Ready Now Leaders yang dilansir Inc, ada fakta kalau organisasi yang punya pemimpin perempuan memiliki performa finansial lebih baik. Jadi, siapa bilang Anda tidak mampu?

2. Micromanaging
Micromanaging berarti membiarkan diri Anda sebagai pemimpin harus mengambil seluruh tanggung jawab dan mendominasi segala keputusan hingga proses mendetilnya. Selain bikin Anda kehilangan banyak waktu memikirkan hal fundamental lainnya, bawahan akan merasa risih.

Anda memang punya tanggung jawab dan kontrol. Tapi bukan berarti Anda harus mengawasi gerak-gerik seluruh bawahan Anda. Berikan mereka otonomi, kemandirian, dan kepercayaan.

3. Merasa takut "tergeser"
Berani berinovasi itu sangat baik. Budaya perusahaan yang baik memang harus dijaga, tapi berinovasi dan mencoba hal baru tidak ada salahnya. Ajak bawahan berdiskusi dan biarkan mereka mengutarakan pendapat.

Jangan menyabotase proses kreatif bawahan, dukung mereka mengembangkan ide, dan jangan takut akan bibit-bibit yang mungkin lebih unggul dibanding Anda.

4. Tidak jadi pendengar yang baik
Tidak mampu menjadi pendengar yang baik atau menghargai suara karyawan jadi pemicu gagalnya kepemimpinan seseorang. Dengarkan sebaik mungkin dan coba untuk memberikan umpan balik yang konstruktif. Coba berani dengarkan apa yang tidak ingin Anda dengar, bahkan kritik dari bawahan Anda sendiri.

5. Mengabaikan perkembangan diri orang lain
Coba perhatikan kelebihan dan kekurangan bawahan. Jika ada karyawan yang menonjol, coba tawarkan program pengembangan diri. Misalnya, jika Anda melihat bawahan yang punya bakat atau ide manajerial tinggi, tapi masih ragu dan pemalu, ajak dia untuk ikut kelas public speaking. Koordinasikan dengan departemen sumber daya manusia di organisasi tempat Anda bekerja. Dukung mereka untuk tidak hanya bekerja demi perusahaan, tapi bekerja demi mengembangkan kemampuan diri.

6. Menghindari hubungan pribadi
Menutup pintu ruangan terlalu sering menandakan Anda adalah pemimpin yang tidak terbuka. Coba ganti kebiasaan berkomunikasi lewat email atau teks dengan berbicara langsung dengan karyawan. Membangun hubungan personal dengan bawahan juga baik untuk kesehatan organisasi.

Tidak mau duduk makan bersama dengan bawahan juga membuat mereka merasa Anda eksklusif dan makin membuat mereka ragu untuk terbuka dengan Anda. Padahal bawahan adalah tempat Anda membuat jejaring kerjasama.

TABLOIDBINTANG

Berita lainnya:
9 Cara Agar Media Sosial Bisa Meningkatkan Karier
Tip Mengusir Rasa Malas saat Bekerja di Rumah
Putri Donna Agnesia: My Name is-nya Sabrina

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

1 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

6 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

9 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

12 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

12 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya