Perempuan Harus Lebih Waspada Hipertensi, Ada 2 Momen Kritis

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 23 Februari 2017 14:18 WIB

tensi DarahFoto: www.rileks.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan kini ada di setiap lini kehidupan. Di rumah, di kantor, di setiap layanan publik, dan banyak tempat lainnya. Kondisi ini membuat setiap wanita menjadi peran yang berbeda-beda. Ketika di rumah misalnya, dia menjadi istri dan ibu, di kantor menjadi karyawan sebagaimana pekerja lelaki.

"Perempuan sekarang lebih punya peran dan semua itu memiliki tuntutan masing-masing," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Arieska Ann Soenarta dalam di Jakarta, Kamis 23 Februari 2017. Dalam menjalani tugas yang bertubi-tubi itu, menurut dia, perempuan kerap mengabaikan kondisi kesehatan, salah satunya mengecek berapa tekanan darahnya.

Artikel terkait:
Mitos dan Fakta Seputar Hipertensi
5 Makanan Penangkal Hipertensi di Sekitar Kita
9,4 Juta Kematian Tiap Tahun akibat Hipertensi

Riset Kesehatan Dasar 2013 yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukan pada usia 65 tahun ke atas, prevalensi hipertensi pada wanita mencapai 28,8, lebih tinggi dibanding laki-laki dengan prevalensi 22,8. Mengutip The World Health Report, dalam kurun waktu tahun 2000-2025 diperkirakan terjadi peningkatan prevalensi hipertensi pada laki-laki sebanyak 9 persen, dan perempuan 13 persen. "Kita semua patut waspada dengan konsekuensi dari hipertensi," kata Aan. Efek lanjut dari gangguan kesehatan ini, menurut dia, bisa menyerang organ tubuh lain, yakni jantung, ginjal, otak, pembuluh darah, dan mata.

Ann menjelaskan ada dua momentum bagi wanita yang sangat rentan terkena hipertensi. Pertama saat dia hamil dan kedua, ketika memasuki masa menopause. Menurut Ann, kehamilan dapat mempengaruhi terjadinya hipertensi dan membahayakan ibu serta janin dalam kandungan.

Dan seseorang dikatakan menderita hipertensi bila tekanan darahnya mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Terdapat beberapa jenis hipertensi pada kehamilan, antara lain hipertensi kronik, krinik dengan pre-eklamsia, gestasional, pre-eklamsia, dan eklamsia.

Ann menambahkan, tekanan darah pada wanita juga akan meningkat dengan cepat setelah masuk msa menopause atau pada usia 60 tahun ke atas. Penyebabnya, terjadi kekakuan pada pembuluh darah yang dipicu menurunnya hormon estrogen secara tajam.

Kekurangan hormon estrogen, Ann melanjutkan, membuat lapisan sel dinding pembuluh darah (endotil) rusak sehingga memicu pembentukan plak, di samping mengaktivasi sistem tubuh yang dapat meningkatkan tekanan darah.

RINI K

Berita lainnya:
Aneka Smoothie Sehat dan Segar
Tren Hijab Bikin 30 Desainer Bentuk Komunitas
Hati-hati Minyak Bisa Membuat Saluran Air Wastafel Tersumbat

Berita terkait

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

9 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

22 hari lalu

5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.

Baca Selengkapnya

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

26 hari lalu

5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

45 hari lalu

6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Baca Selengkapnya

Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

49 hari lalu

Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

50 hari lalu

Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

57 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Awal Serangan Jantung

Serangan jantung memiliki tanda-tanda awal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

23 Februari 2024

Spesialis Jantung Ungkap Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Belum Tentu Hipertensi

Penyebab ratusan petugas KPPS meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya pada Pemilu 2024 belum tentu hipertensi. Berikut penjelasan pakar.

Baca Selengkapnya

Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

23 Februari 2024

Pakar Bagi Saran Mencegah Penyakit Ginjal Kronis, Awali dari Cek Urine

Pakar menyebut pemeriksaan fungsi ginjal dan urine adalah cara efektif mencegah penyakit ginjal kronis. Kapan harus dilakukan?

Baca Selengkapnya