Ilustrasi balita menggunakan toilet training. motherhow.com
TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan buang air kecil dan air besar di toilet atau toilet training perlu dilatih sedini mungkin. Proses toilet training menjadi salah satu fase yang terbilang gampang-gampang susah.
Orang tua biasanya menunggu waktu yang tepat hingga si kecil siap menerima pelajaran toilet training. Sebab, anak yang masih terlalu kecil belum bisa memahami instruksi, insting, dan menahan keinginan buang air secara sadar.
Orang tua dapat mendeteksi tanda-tanda berikut untuk mengetahui apakah anak sudah siap atau belum dalam mendapatkan pemahaman tentang toilet trainig:
1. Si kecil ingin menarik perhatian Anda Pertumbuhan anak berkembang dengan pesat pada usia 20-30 bulan. Anak sudah bisa berjalan dan makan sendiri, serta berusaha menarik perhatian orang tuanya. Manfaatkan waktu ini untuk memberikan latihan toilet training. Jangan tunggu hingga anak berusia di atas 30 bulan karena pada usia tersebut ia sudah mulai mengembangkan sifat individualistis.
2. Si kecil punya tempat "poop" khusus Jika si kecil suka menyendiri di sudut rumah yang tersembunyi untuk buang air besar, ini jadi pertanda ia ingin mempunyai privasi. Segera berikan toilet training.
3. Si kecil mulai bisa menghafal Ini artinya, si kecil telah mampu belajar dengan proses pengulangan. Mulai berikan toilet training setiap hari pada waktu yang sama.
4. Si kecil suka ikut ke kamar mandi Sekitar usia 18-24 bulan, biasanya si kecil suka membuntuti Anda ke kamar mandi. Tandanya, ia ingin melakukan apa yang Anda lakukan. Tempatkan potty, kloset khusus untuk anak kecil, di kamar mandi agar dia berlatih.
5. Si kecil mulai mengungkapkan apa yang ia inginkan Meski belum bisa berbicara dengan jelas, ajarkan si kecil untuk mengungkapkannya jika ia ingin ke kamar mandi.
6. Si kecil yang penasaran dengan toilet training Ketika si kecil bertanya tentang toilet training yang dilakukan temannya, ajak ia bicara dan mulai kenalkan toilet training.
