TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali kita malas membawa botol minum sendiri, sehingga membeli air minum kemasan. Namun, sebuah penelitian menunjukkan ibu hamil yang mengkonsumsi air dari botol plastik akan beresiko melahirkan anak obesitas.
Peneliti menemukan di dalam botol plastik terdapat kandungan Bisphenol-A (BPA), yang dapat menghalangi aktivitas hormon natural dalam tubuh. Bayi yang terpapar BPA menjadi kurang responsif terhadap hormon pengontrol nafsu makan.
BPA adalah zat kimia yang terkandung di berbagai kemasan pangan dari polikarbonat. Zat ini dapat menghalangi aktivitas sistem endokrin (kumpulan kelenjar penghasil hormon).
Penelitian terbaru ini dilakukan oleh Lembaga Endokrin di Washington DC terhadap induk tikus hamil yang terpapar dan tidak terpapar BPA. Peneliti menemukan bayi tikus dari induk yang terpapar BPA menjadi kurang sensitif terhadap hormon leptin (hormon rasa kenyang).
Leptin bertugas mengirim sinyal ke hipotalamus di otak untuk menekan rasa lapar. Penulis penelitian ini, Dr. Alfonso Abizaid, menjelaskan paparan BPA kepada bayi tikus memperlambat responsnya terhadap hormon leptin secara permanen, sehingga bayi tikus itu beresiko menderita obesitas ketika dewasa.
Induk tikus hamil yang tidak terpapar BPA, disuntikkan hormon estrogen buatan, yaitu diethylstilbestrol (DES). Bayi induk tersebut kemudian dibandingkan dengan bayi dari induk yang terpapar BPA.
Umumnya, anak tikus pada umur delapan hari akan mengalami lonjakan hormon leptin pada tubuh mereka. Namun, pada bayi tikus dari induk yang terpapar BPA mengalami penundaan lonjakan leptin dua hari lebih lama, sedangkan bayi dengan induk yang disuntikkan DES sama sekali tidak mengalami lonjakan leptin.
Kedua bayi tikus tersebut kemudian diberi hormon leptin selama dua hari, lalu dibandingkan dengan bayi-bayi tikus dengan induk tanpa paparan BPA atau DES. Hasilnya, berat badan bayi tikus dari induk yang tidak terpapar BPA bisa turun lebih cepat daripada bayi tidur yang induknya terpapar BPA atau DES.
BPA merupakan zat yang ditemukan di dalam ribuan produk sehari-hari. Menurut penelitian lainnya, zat BPA sudah umum ditemukan di tubuh manusia akibat maraknya penggunaan zat tersebut di berbagai produk.
BPA juga disebutkan menjadi penyebab kanker, diabestes, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dan autisme. “Ini membuat kita sadar bahwa faktor lingkungan dapat meningkatkan resiko obesitas dan penyakit jantung,” ujar Dr. Abizaid.
DAILYMAIL | ZARA AMELIA
Berita lainnya:
My Destiny, Parfum dengan Kandungan Batu Mineral
Ladies, Segera Bersihkan Organ Intim Setelah Bersenggama
Wajib Tahu, Maag Bukan Dipicu Telat Makan atau Masuk Angin
Berita terkait
Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan
14 jam lalu
Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI
7 hari lalu
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin
8 hari lalu
Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.
Baca SelengkapnyaRisiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya
17 hari lalu
Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.
Baca SelengkapnyaRagam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius
20 hari lalu
Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?
Baca Selengkapnya4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan
20 hari lalu
Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.
Baca SelengkapnyaPenanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan
21 hari lalu
Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein
22 hari lalu
Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaSaran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun
25 hari lalu
Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaHasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung
35 hari lalu
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.
Baca Selengkapnya