Bahaya Pakai Kemasan Plastik pada Ibu Hamil

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 9 Februari 2017 13:14 WIB

Ilustrasi minum dari botol. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seringkali kita malas membawa botol minum sendiri, sehingga membeli air minum kemasan. Namun, sebuah penelitian menunjukkan ibu hamil yang mengkonsumsi air dari botol plastik akan beresiko melahirkan anak obesitas.

Peneliti menemukan di dalam botol plastik terdapat kandungan Bisphenol-A (BPA), yang dapat menghalangi aktivitas hormon natural dalam tubuh. Bayi yang terpapar BPA menjadi kurang responsif terhadap hormon pengontrol nafsu makan.

BPA adalah zat kimia yang terkandung di berbagai kemasan pangan dari polikarbonat. Zat ini dapat menghalangi aktivitas sistem endokrin (kumpulan kelenjar penghasil hormon).

Penelitian terbaru ini dilakukan oleh Lembaga Endokrin di Washington DC terhadap induk tikus hamil yang terpapar dan tidak terpapar BPA. Peneliti menemukan bayi tikus dari induk yang terpapar BPA menjadi kurang sensitif terhadap hormon leptin (hormon rasa kenyang).

Leptin bertugas mengirim sinyal ke hipotalamus di otak untuk menekan rasa lapar. Penulis penelitian ini, Dr. Alfonso Abizaid, menjelaskan paparan BPA kepada bayi tikus memperlambat responsnya terhadap hormon leptin secara permanen, sehingga bayi tikus itu beresiko menderita obesitas ketika dewasa.

Induk tikus hamil yang tidak terpapar BPA, disuntikkan hormon estrogen buatan, yaitu diethylstilbestrol (DES). Bayi induk tersebut kemudian dibandingkan dengan bayi dari induk yang terpapar BPA.

Umumnya, anak tikus pada umur delapan hari akan mengalami lonjakan hormon leptin pada tubuh mereka. Namun, pada bayi tikus dari induk yang terpapar BPA mengalami penundaan lonjakan leptin dua hari lebih lama, sedangkan bayi dengan induk yang disuntikkan DES sama sekali tidak mengalami lonjakan leptin.

Kedua bayi tikus tersebut kemudian diberi hormon leptin selama dua hari, lalu dibandingkan dengan bayi-bayi tikus dengan induk tanpa paparan BPA atau DES. Hasilnya, berat badan bayi tikus dari induk yang tidak terpapar BPA bisa turun lebih cepat daripada bayi tidur yang induknya terpapar BPA atau DES.

BPA merupakan zat yang ditemukan di dalam ribuan produk sehari-hari. Menurut penelitian lainnya, zat BPA sudah umum ditemukan di tubuh manusia akibat maraknya penggunaan zat tersebut di berbagai produk.

BPA juga disebutkan menjadi penyebab kanker, diabestes, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dan autisme. “Ini membuat kita sadar bahwa faktor lingkungan dapat meningkatkan resiko obesitas dan penyakit jantung,” ujar Dr. Abizaid.

DAILYMAIL | ZARA AMELIA

Berita lainnya:
My Destiny, Parfum dengan Kandungan Batu Mineral
Ladies, Segera Bersihkan Organ Intim Setelah Bersenggama
Wajib Tahu, Maag Bukan Dipicu Telat Makan atau Masuk Angin

Berita terkait

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

14 jam lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

7 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

8 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

17 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

20 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

20 hari lalu

4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.

Baca Selengkapnya

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

21 hari lalu

Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

22 hari lalu

Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

25 hari lalu

Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

35 hari lalu

Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.

Baca Selengkapnya