Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wajib Tahu, Maag Bukan Dipicu Telat Makan atau Masuk Angin

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi sakit perut. Shutterstock
Ilustrasi sakit perut. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apa jadinya kalau tengah melancong, gangguan pada lambung tiba-tiba muncul? Bukannya jadi liburan seru, malah menyedihkan tentunya. Penderita sakit maag memang perlu persiapan sebelum berangkat, dan tentunya lebih disiplin selama perjalanan.

Sebab, sakit maag atau tukak lambung, atau peradangan yang menyebabkan pencernaan terasa sakit, mulas, dan perih, ini bisa menyerang seseorang kapan dan di mana pun. Tapi tentunya ini bukan hambatan untuk mendatangi berbagai destinasi wisata, asal patuhi aturan dari ahli medis.

Dokter Epistel Simatupang, SpPD-KGEH, ahli penyakit dalam dari Rumah Sakit Siloam, TB Simatupang, Jakarta Selatan, mengatakan salah satu pemicu munculnya penyakit maag ialah konsumsi obat-obatan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), atau yang memiliki khasiat analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan anti-inflamasi (anti-radang).

“Saat melakoni perjalanan, orang sering mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit, seperti asam mefanamat atau aspirin, untuk menghilangkan nyeri, juga jamu-jamuan penepis gejala masik angin. Padahal kita tidak sadar kalau di dalamnya mungkin terdapat kandungan yang bakal berefek ke lambung, dan menyebabkan iritasi,” kata Epistel.

Telat makan, menurut dia, justru bukan masalah besar bagi para pelancong, terutama yang mengidap penyakit lambung. Peradangan di lambung ini tak bakal menghantui bila waktu makan terlewet. Misalnya, seseorang punya kebiasaan makan siang pukul 12.00 dan lantaran tengah melancong, ia lupa harus mengisi perut di waktu tersebut dan baru ingat satu atau dua jam setelahnya. “Tak masalah (telat makan). Sebab, penyakit lambung itu muncul karena ada pemicunya, yakni dari obat-obatan atau makanan yang menyebabkan maag,” kata Epistel.

Gangguan penyakit maag memang akan muncul kala seseorang menyantap makanan dengan jenis tertentu, yang memicu kenaikan asam lambung, seperti yang mengandung citarasa sangat asam atau sangat pedas –cabai, mangga muda, cuka, dan merica. Makanan tersebut bisa merangsang reaksi munculnya nyeri perut lantaran merusak dinding lambung. Karena itu, kala “menyatroni” penjaja kudapan di lokasi wisata, pelancong harus pintar-pintar memilih penganan yang sekiranya tak menyiksa tubuh. Juga bila ingin menyantap penganan khas yang pedas, penderita harus bisa mengontrol diri.

Selain itu, makanan yang sulit dicerna lambung turut menjadi momok utama bagi penderta maag. Contohnya, penganan yang mengandung lemak terlalu tinggi, seperti gorengan, kue, keju, dan cokelat. Buat para pegiat jalan-jalan, makanan ini memang menjadi godaan utama. Namun, supaya petualangan tak terganggu, sebaiknya menahan diri dulu menyantap penganan itu dalam porsi yang banyak. Cukup icip-icip supaya lidah tak penasaran.

Epistel menyampaikan apa saja pertolongan pertama yang perlu dilakukan kepada penderita maag:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Kunyah daun mint
Segera cari restoran yang menyediakan minuman dengan campuran daun mint, lalu kunyah daun tersebut. Khasiatnya diketahu bisa menetralkan asam lambung yang berlebihan.

2. Jangan stress
Istirahat cukup dan tidak banyak memikirkan hal-hal yang membikin stress. Sebab, tekanan bisa menaikkan asam lambung. Mengelola emosi penting buat meredakan gejala maag.

3. Minum air hangat
Air hangat bisa sedikit meredakan rasa nyeri yang muncul saat gangguan tiba-tiba menyerang.

4. Makan yang lunak
Segera mengkonsumsi makanan yang memiliki tekstur lunak, seperti bubur. Bubur sangat mudah dicerna lambung dan tidak membebani sistem pencernaan saat bekerja “menggiling” makanan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita lainnya:
Tidur Telanjang Baik untuk Kesehatan
Kurangi Pil Pengontrol Kolesterol, Santap Makanan Berikut
Misteri Ratusan Siswa SD di Norwegia 3 Bulan Tak Masuk Kelas

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

20 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.