TEMPO.CO, Jakarta - Operasi usus buntu adalah salah satu jenis operasi yang paling sering dilakukan pada segala usia. Muda, tua, perempuan, dan laki-laki banyak yang harus menjalankan operasi usus buntu karena terjadinya peradangan.
Kenapa masalah usus buntu harus segera ditangani? Karena jika tidak bisa pecah dan menyebarkan racun ke seluruh tubuh. Banyak orang yang tidak menyadari tubuhnya mengalami peradangan usus buntu sehingga kebanyakan kasus harus ditangani dengan operasi.
Ada beberapa tanda ketika usus buntu mengalami peradangan. Berikut ciri atau tandanya, seperti dilansir Boldsky.com.
1. Sakit perut akut
Jika perut terasa sakit lebih dari sebelumnya tanpa alasan yang jelas, terutama di daerah perut bagian bawah, itu bisa berarti bahwa usus buntu mungkin pecah
2. Mual
Jika Anda mengalami mual setiap hari, meskipun pencernaan baik-baik saja dan tidak ada penyebab lain, segera lakukan tes usus buntu ke dokter.
3. Muntah
Tanda lain yang memberitahu bahwa usus buntu pecah adalah sering muntah tanpa alasan yang kuat seperti kehamilan, stres, atau gangguan pencernaan.
4. Kehilangan nafsu makan
Jika Anda tidak merasa lapar pada interval normal dan jika merasa seperti tidak ingin makan, itu bisa berarti bahwa usus buntuk akan pecah karena peradangan di daerah yang bisa menginduksi kehilangan nafsu makan.
5. Sering buang air kecil
Karena terletak di dekat tulang panggul yang lebih rendah dan dekat kandung kemih, radang usus buntu bisa juga mempengaruhi kandung kemih dan mengiritasinya serta menyebabkan sering buang air kecil.
6. Demam
Jika Anda merasakan nyeri perut bagian bawah, mual, demam, dan menggigil, bisa jadi usus buntu meradang dan akan pecah karena peradangan dapat menyebabkan demam.
7. Disorientasi
Infeksi dalam tubuh dapat merambat ke otak melalui aliran darah dan menyebabkan disorientasi. Jika usus buntu yang terinfeksi akan pecah, disorientasi bisa jadi dampaknya.
BISNIS
Artikel lain:
8 Cara Alami Mengatasi Infeksi Telinga pada Anak
Gigi Hadid Bilang Berjiwa Petarung, Pilih Olahraga Tak Biasa
Gula Sama Bahayanya Seperti Rokok buat Ibu Hamil dan Janin
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
26 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya