TEMPO.CO, Jakarta - Cara berpakaian menentukan karakter diri. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan pada Journal of Consumer Psychology mengatakan orang-orang yang pencemburu lebih suka mengenakan pakaian berwarna cerah dan menarik perhatian dibanding pakaian dengan model biasa-biasa saja.
Dalam penelitian ini, peserta yang mengaku sering cemburu terhadap kekasih atau musuhnya di kantor senang membeli pakaian dengan warna mencolok, kaus dengan logo besar di bagian depan, serta kacamata hitam.
Para peneliti, yang dipimpin profesor Xun Huang, menemukan fakta bahwa keinginan menarik perhatian dengan bergaya heboh itu merupakan rekayasa agar bisa diterima di sebuah lingkungan atau situasi, salah satunya saat berada di pesta atau keramaian.
Mereka bahkan menjadi tidak peduli seberapa memalukan pakaian yang dikenakan ketika sedang dikuasai rasa cemburu dan tidak ingin dikalahkan orang lain. Menurut para peneliti, tingkah laku tersebut ada kaitannya dengan perasaan tidak mendapat perhatian yang cukup, bukan dari pasangan saja, tapi juga orang terdekat.
“Kami percaya bahwa efek ini tidak hanya disebabkan oleh kecemburuan dalam hubungan percintaan saja. Anak-anak bisa cemburu dengan saudaranya. Karyawan juga bisa cemburu dengan rekan kerjanya,” kata Xun Huang, profesor di Nanyang Technological University di Singapura, seperti dilansir NyPost.
Pada dasarnya, aksi mengenakan pakaian mencolok ini hanyalah sekadar "pertunjukan". Rata-rata, peserta penelitian membeli lampu meja berwarna emas untuk diletakkan di tempat umum, misalnya kantor. Sedangkan, untuk rumah mereka sendiri, mereka lebih memilih warna netral seperti abu-abu.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
39 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.