TEMPO.CO, Jakarta - Rambut keriting akan menambah kesan seksi dan dewasa pada penampilan kamu. Cukup bermodalkan alat pengeriting rambut dan kreasikan rambut sesuai gaya yang diinginkan.
Jika hasil kreasi masih kurang memuaskan, bisa jadi ada beberapa kesalahan yang kamu lakukan tanpa disadari. Misalnya suhu alat pengeriting yang terlalu panas, salah mengarahkan alat pengeriting atau mengeriting rambut dalam keadaan yang basah. Berikut ini ulasannya.
#Suhu yang terlalu panas Anggapan bahwa suhu yang tinggi akan membuat proses pengeritingan lebih cepat dan tahan lama adalah mitos. Sesuaikan suhu alat dengan ketebalan rambut. Semakin tebal rambut, maka semakin tinggi suhu yang diperlukan seperti dilansir laman The List
#Salah arah Hindari mengeriting rambut hanya pada satu arah. Karena justru akan membuat rambut tampak berantakan. Untuk rambut di sekitar wajah, keritinglah rambut ke arah sebaliknya dari wajah supaya rambut tidak jatuh menutup muka.
#Rambut basah Alat pengeriting hanya boleh digunakan ketika rambut kering. Rambut yang basah atau lembap yang terkena suhu panas rentan mengalami kerusakan.
#Kurang persiapan Semakin kecil alat pengeriting dan semakin lama menggunakannya maka semakin banyak rambut keriting yang akan terbentuk. Pastikan juga cara Anda menggunakan alat pengeriting sama di kedua sisi rambut. Jangan gunakan alat pengeriting pada bagian bawah rambut, agar rambut tetap lurus dan membuat tampilan terlihat lebih natural.
#Rambut kusut Proses mengeriting rambut rentan membuat rambut kusut. Jadi, selalu sisirlah rambut sebelum mengeritingnya.
Sesekali, Anda juga bisa lo mengeriting rambut secara alami. Caranya, basahi rambut atau gunakan leave-in conditioner malam sebelumnya. Bagi rambut ke dalam beberapa bagian kecil dan cepol, minimal 10 cepol rambut. Terakhir, ikat selendang di atas kepala agar rambut tidak kusut. Ketika Anda melepasnya di pagi hari, hasilnya rambut keriting dan bervolume.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
42 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
