Sarana outbond Taman Balekambang, Solo. Tempo/Andry Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi instruktur outing anak-anak berguna untuk melatih kesabaran. Sebab, bila mendapat anak yang tak mau menurut, seorang instruktur tetap tak boleh marah, bahkan untuk berbicara dengan nada tinggi sekalipun.
Salam adalah instruktur di Kampung Maen Family Park di Perumahan Alam Sutra, Serpong. Bersama 21 orang temannya, ia bertugas membimbing anak-anak usia taman kanak-kanak sampai sekolah dasar bermain di wahana Kampung Maen. "Lebih enak membimbing orang dewasa, tapi inilah tantangannya," kata Salam diikuti tawa berderai.
Hal yang sama diucapkan asisten pengawas merangkap instruktur, ia malah sempat kagok saat pertama kali menjadi instruktur anak-anak. Awalnya ia tak bisa dekat dengan anak-anak karena dalam menyampaikan sesuatu kepada anak harus dengan perasaan.
Namun, semakin sering bertemu anak semakin mahir dan akhirnya menikmati berdialog dengan anak-anak. Tip untuk menjadi pengarah anak-anak yang baik, berikanlah mereka petunjuk dengan kalimat. Jangan menunjukkan dengan aksi, biar mereka mencoba sendiri.
Kalau akhirnya si anak tak bisa melakukan permainan tersebut, baru kemudian instruktur memberi contoh. Agar permainan berlangsung santai, anak-anak diberi waktu untuk mengenali medan berikut instrukturnya selama 15 menit. Setelah semuanya rileks, baru permainan dimulai.