Investasi Emas Melalui Komunitas, Bonus Silaturahmi

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 24 Januari 2017 14:00 WIB

Ilustrasi emas. Tempo/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Dua tahun lalu, Dewi Intan, 43 tahun, menerima ajakan sahabatnya, Santy Sriharyati, untuk mengikuti arisan emas. Niatnya sederhana: membayar uang masuk sekolah anak-anaknya. “Saya sudah ikut arisan emas yang kesembilan. Sekarang saya lebih ke menyimpan dana,” kata Intan ketika ditemui di Restoran Centropunto, Bandung.

Intan menuturkan pernah menjual logam mulia hasil arisan tersebut senilai Rp 14 juta untuk menutupi kekurangan pembayaran uang masuk sekolah anaknya senilai Rp 20 juta. “Waktu itu saya hanya butuh Rp 13 juta lagi. Jadi, masih ada selisih,” kata mantan pegawai bank di Jakarta tersebut.

Dalam arisan ini, setiap bulan dia mencicil sebesar Rp 4,8 juta untuk membeli 7 keping emas seberat 5 hingga 25 gram. Bahkan ketiga anaknya pun dimotivasi untuk menabung emas. “Punya anak-anak, emas yang 5 gram,” kata lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini.

Menurut dia, selain dapat mencicil pembelian emas, keuntungan lain dari mengikuti arisan ini adalah mempererat silaturahmi antar-anggota. “Kami bisa saling bertukar jualan, ada yang kolak campur dan sebagainya,” kata dia. Seperti yang dilakukan Wina Setiawati, 30 tahun, yang membawa enam bungkus kolak campur pesanan teman-teman arisannya.

Saat arisan berlangsung, panitia memberi kesempatan kepada anggota yang ingin mempromosikan usaha mereka. Salah satu anggota memanfaatkan kesempatan itu untuk mempromosikan paket umrah. “Ada juga yang membawa empek-empek untuk dicoba saat makan siang,” kata Lilis Karnita Soleha, salah seorang pelopor komunitas arisan emas.

Lilis menuturkan, komunitas ini terbentuk pada 2013. Penggagasnya adalah Lilis dan beberapa orang temannya sesama penabung emas di PT Golden Mandiri Investama. “Sambil makan-makan di Puncrut, kami mengajak orang pemasaran Golden Mandiri untuk membawa emasnya dan menyerahkan kepada pemenang arisan,” dia mengisahkan.

Semakin lama jumlah anggota arisan semakin banyak, sehingga manajemen Golden Mandiri terpikir untuk mengambil alih pengelolaan arisan tersebut. Kini tercatat ada 461 kelompok arisan di seantero Bandung yang dikocok setiap bulan untuk mendapatkan emas. Setiap arisan berlangsung selama 10 bulan.

Kepala Operasional Golden Mandiri Bandung, Hamdan Mutaqin, mengatakan saban bulan anggota arisan emas berkumpul untuk pengocokan arisan. Mulai dari yang terendah 5 gram hingga yang tertinggi 25 gram. “Tiap orang bisa ikut beberapa keping emas sekaligus,” dia menuturkan. Menurut Hamdan, hampir semua anggota arisan adalah perempuan.

Pada awal keanggotaan, peserta harus membayar uang pendaftaran sebesar Rp 500 ribu yang berlaku seumur hidup. Selanjutnya, peserta dapat datang setiap bulan ke lokasi pertemuan yang ditentukan tanpa perlu membayar uang makan. “Tiap awal bulan mereka membayar cicilan arisan dan pada pekan kedua diundi,” kata dia.

Bagi ketua kelompok arisan yang berhasil membawa anggota baru, diberikan ganjaran bonus Rp 150 ribu per orang oleh Golden Mandiri dan mendapatkan tambahan Rp 1.000 per gram emas yang dimenangi oleh anggota kelompoknya.

Namun ketua kelompok arisan juga punya tanggung jawab berat. Karena tidak selalu anggota datang saat pengocokan arisan, Santy, yang menjabat ketua kelompok, tak jarang harus membawa emas titipan anggotanya ke Jakarta.

Begitu pula dengan Lilis, yang punya seorang anggota arisan yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Hong Kong. Emas yang dimenangi oleh anggotanya itu harus dikirim melalui paket ke kampung halamannya di Jawa Tengah. “Di komunitas ini kami menambah saudara. Kalau kita berhasil, sahabat, saudara juga harus sukses,” kata dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan ini.

Adapun anggota arisan yang terlambat membayar cicilan dikenai denda yang besarnya bervariasi dari Rp 7.500 hingga Rp 30 ribu per pekan. Uang denda kemudian dikumpulkan untuk disumbangkan ke panti jompo atau komunitas sosial. Biasanya, tiap bulan terkumpul uang denda Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta.

MARTHA WARTA

Berita lainnya:
Bos Harus Tahu 9 Alasan Anak Buahnya Resign
Trik Mengekang Nafsu Belanja saat Ada Diskon Besar
Jangan Buang Eyeshadow Rusak, Manfaatkan Jadi Cat Kuku

Berita terkait

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

38 hari lalu

Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

39 hari lalu

NgabubuDrive, Cara Komunitas di Yogyakarta, Edukasi Pecinta Otomotif Sembari Ngabuburit

Momen menunggu saat berbuka puasa atau ngabuburit di masa ramadan bisa diisi dengan berbagai hal produktif agar tak membosankan.

Baca Selengkapnya

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

15 Januari 2024

Talon Gabung ke PUBG Mobile Esport, Bermitra dengan Indonesia di Event Asia Tenggara 2024

Talon telah bergabung dengan PUBG Mobile Esport sebagai kemitraan resmi untuk event PUBG Mobile Super League - Asia Tenggara 2024.

Baca Selengkapnya

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

14 Januari 2024

Komunitas Polisi Air Wonosalam, Sampah dan Harapan pada Capres 2024

Sebanyak 20 pelajar yang tergabung di Komunitas Polisi Air Wonosalam berdiskusi perihal kerusakan hutan dan aktivitas membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

8 Januari 2024

Asa Komunitas Musik Klasik di Kota Padang

Sendi menerangkan, program musik klasik ini terdiri dari beberapa kegiatan mulai dari diskusi sampai tampil di panggung.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Positif CFD Bagi Lingkungan, Negara Mana Pertama Kenalkan Car Free Day?

10 Desember 2023

5 Dampak Positif CFD Bagi Lingkungan, Negara Mana Pertama Kenalkan Car Free Day?

Car Free Day merupakan sebuah inisiatif dan protes terhadap penggunaan mobil yang menimbulkan polusi. Negara mana pertama adakan CFD?

Baca Selengkapnya

Gelar Konser Kedua, Parahyangan Orchestra Bandung Mainkan Kizuna

29 November 2023

Gelar Konser Kedua, Parahyangan Orchestra Bandung Mainkan Kizuna

Total ada delapan komposisi yang dimainkan Parahyangan Orchestra, untuk mengajak masyarakat agar merenungkan kembali berbagai bentuk relasi.

Baca Selengkapnya

Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

24 November 2023

Komunitas Faktor Penting Dalam Perjalanan Kesehatan, Ini Surveinya

Survei membuktikan komunitas pendukung sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Baca Selengkapnya

Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award

22 November 2023

Komunitas The Power of Mama Ketapang Raih Nasional Clean Air Championship Award

Komunitas The Power of Mama menerima "Clean air Championship Award 2023" untuk tingkat petani, masyarakat peduli api, perorangan wilayah Kalimantan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

22 November 2023

7 Tips Mengatasi Kesepian untuk Jaga Kesehatan Mental

Terkadang merasa kesepian memicu berbagai hal negatif. Berikut adalah tips untuk mengatasi kesepian.

Baca Selengkapnya