Presiden baru Amerika Serikat Donald Trump menyapa pendukungnya saat berjalan bersama istrinya Melania Trump dengan diikuti putrinya Ivanka Trump usai memberikan sambutan di Manhattan, New York, 9 November 2016. AP Photo
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu acara yang akan ditonton jutaan pemirsa di seluruh dunia adalah inagurasi Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat. Dipastikan publik juga akan menunggu penampilan pertama istrinya Melania Trump sebagai ibu negara.
Tapi pilihan busananya cukup terbatas karena sejumlah desainer, termasuk Marc Jacobs menolak merancang pakaian untuknya. Laman WWD melaporkan bahwa Melania Trump kemungkinan akan memakai Ralph Lauren untuk peristiwa bersejarah tersebut, mengingat Melania Trump pernah memakai jumpsuit putih rancangan Ralph Lauren pada malam pemilihan.
Ralph Lauren dikenal sebagai pendukung Hillary Clinton. Pada masa kampanye pemilihan presiden lalu, dia merancang setelan atasan dan celana panjang untuk Hillary Clinton. Tapi Ralph Lauren mengesampingkan politik atas nama fashion. Dia nampaknya membuatkan gaun khusus untuk ibu Negara Amerika Serikat yang baru, Melania Trump, untuk beberapa acara dalam seminggu ke depan.
Terlepas dari pandangan politik Ralph Lauren, merancang pakaian untuk dipakai Melania Trump saat inagurasi dapat memberikan pengaruh yang besar bagi mereknya. Sekitar 37,8 juta orang menonton inagurasi Barack Obama pada 2009, yang memberikan dampak meningkatnya profil desainer Isabel Toledo, perancang pakaian Michelle Obama.
Meski banyak desainer yang menolak merancang pakaian untuk Melania Trump, dia telah menerima beberapa dukungan publik dari beberapa desainer seperti Tommy Hilfiger dan pendiri Dolce & Gabbana Stefano Gabbana, yang dengan bangga menggambarkan Meleania Trump sebagai "DG Woman".
Sementara Tommy Hilfiger berpikir desainer seharusnya tidak terpengaruh oleh politik. “Aku pikir Melania adalah wanita yang sangat cantik, dan desainer manapun harus bangga merancang pakaian untuknya. Meski dia memakai pakaiannya sendiri, orang-orang tidak harus terbawa arus politik tentang hal itu,” ujar Tommy.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
43 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.