TEMPO.CO, Jakarta - Teknologi yang semakin canggih memicu orang malas bergerak, terutama berolahraga. Dalam survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada 2013 menunjukkan terjadi peningkatan kasus penyakit tidak menular seperti sendi, hipertensi, jantung, stroke, diabetes mellitus, dan kanker pada mereka yang berusia di atas 18 tahun.
Menurut spesialis kedokteran olahraga, Grace Tumbelaka, penyebab orang sulit berolahraga adalah malas, tidak ada waktu, dan ‘ogah’ berkeringat. Untuk mengenyahkan semua alasan klise tadi, seseorang perlu memilih jenis olahraga yang menurutnya menyenangkan, salah satunya adalah trampolin.
Selama ini kita mengenal trampolin dimainkan oleh anak-anak. Padahal sejatinya, menurut Grace, gerakan trampolin yang membuat tubuh melenting ini bisa dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa, sehingga bisa menjadi alternatif olahraga untuk keluarga.
“Kelihatannya memang main-main, tapi jika dilakukan dengan benar bisa mencegah penyakit kronis,” kata Grace saat ditemui di Jumped Trampoline Fit Club, Scientia Square Park, Gading Serpong, Jumat 13 Januari 2017. “Bahkan trampolin membuat tubuh lebih bugar sekaligus fun.”
Grace menjelaskan, latihan trampolin selain memenuhi unsur kardio juga dapat melatih kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan. Latihan trampolin yang dianjurkan adalah aerobik sekurangnya 150 menit per minggu. “Namun yang paling penting dari olahraga ini adalah unsur fun,” ujarnya. Sebab, menurut Grace, gerakan melambung sederhana mampu memberikan efek kardio yang low impact. Artinya, hanya memberikan tekanan yang kecil terhadap persendian lutut sehingga mengurangi risiko cedera.
Jika rutin melakukan trampolin, Grace melanjutkan, olahraga ini mampu memperlancar sirkulasi darah maupun jaringan limfatik sehingga berdampak pada peningkatan sistem imunitas tubuh dan membantu detokfisikasi atau pengeluaran racun. “Melakukan trampolin selama 10 menit setara dengan 30 menit berlari,” kata Grace. Tak cuma itu, menurut dia, trampoline juga membantu menurunkan berat badan, memperlambat penuaan, menurunkan depresi, dan saat ini diterapkan sebagai metode rehabilitasi pasca-cedera.
Chief Marketing Officer Jumped Trampoline Fit Club, Faiby Jauw Kartadinata mengatakan belum banyak orang yang menyadari jika trampolin merupakan bagian dari olahraga yang menyenangkan dan menyehatkan. “Trampolin ini fun, apalagi dilakukan di luar ruangan,” ujarnya.
Konsep outdoor memungkinkan masyarakat berolahraga di atas trampolin sambil menikmati udara dan pemandangan alam terbuka yang menyegarkan. Faiby mengklaim Jumped Trampoline Fit Club adalah sarana olahraga trampoline luar ruang pertama di Asia. Untuk menjamin keamanan penikmat olahraga ini, satu trampolin berukuran 2,35 x 2,35 meter hanya boleh digunakan oleh satu orang saja.
ALIA
Berita lainnya:
Waktu Bekerja Lama Tak Jamin Produktivitas
Hitung Kalori Makanan agar Asupan Nutrisi Tak Berlebih
Kakek Nenek yang Merawat Cucu Usianya Lebih Panjang
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
29 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya