Ayam Tangkap Khas Nanggroe Aceh Darussalam

Reporter

Minggu, 15 Januari 2017 13:30 WIB

Ayam tangkap. cookpad.com

TEMPO.CO, Jakarta - Helai-helai daun utuh yang masih hijau bercampur dengan potongan daging ayam. Tersaji dalam piring dan tampak seperti gundukan. Karena mirip gundukan sampah, menu ini dijuluki ayam sampah. Nama menu ini adalah Ayam Tangkap, makanan khas Nanggroe Aceh Darussalam.

Daging ayam kampung yang digoreng itu rasanya gurih dan empuk. Bumbunya meresap ke dalam daging. Daunnya yang terdiri atas daun kari dan temuru bisa dimakan. Rasa kedua daun ini agak apek, tapi cepat menghilang. Mengunyah keduanya seolah mengunyah daun yang dibakar. Keduanya sangat kering seperti keripik.

Kedua daun itu juga bertaburan cabai hijau utuh. Amat sayang jika melewatkannya. Cobalah mengunyahnya tanpa dibarengi makanan lain. Rasa pedas hanya menggigit saat di awal, setelah itu mengunyah cabai hijau ini bak makan sayur hijau biasa.

Ayam Tangkap banyak ditemukan di restoran di Banda Aceh. Salah satu restoran yang menawarkan menu ini adalah Rumah Makan Aceh Rayeuk di Jalan Leung Bata, Banda Aceh. Resto ini banyak menjadi rujukan penikmat kuliner dari luar Aceh, salah satunya Bondan Winarno, pemandu liputan kuliner di salah satu televisi nasional.

Proses mengolah Ayam Tangkap dimulai dengan merendam daging ayam ke dalam air kelapa. Saat perendaman ditambahkan garam, daun pandan, kunyit, dan daun salam. Air kelapa yang digunakan dari kelapa tua. Setelah meresap, daging ayam dipotong dengan ukuran kecil-kecil. Lalu digoreng hingga garing.

Nama Ayam Tangkap terinspirasi dari kebiasaan masyarakat Serambi Mekah itu ketika akan memasak ayam goreng. Ayam yang akan dimasak merupakan ayam yang diternak di pekarangan rumah. Namun, kebiasaan itu sudah jarang. Rumah makan baik kecil maupun besar lebih banyak membeli ayam kampung untuk diolah menjadi ayam tangkap.

Selain Ayam Tangkap, jenis menu lain yang banyak ditemui adalah Ayam Lepas. Menu ini merupakan ayam goreng siap saji. Bahan bakunya berasal dari ayam pedaging. Ayam Tangkap lebih nikmat disantap bersama sayur Pliek U. Menu ini merupakan khas penduduk Aceh. Pliek U merupakan daging kelapa tua yang dijemur lalu diperas minyaknya. Ampas dari perasan itu disebut Pliek U.

Pliek U biasa diolah bersama sayuran, salah satunya daun melinjo. Kuah Pliek U, menurut Ilham, berasal dari santan kelapa dan ditambahkan kunyit. Pliek U mendekati rasa gurih dan sedikit berasa pahit. Pliek U yang disajikan di resto ini sedikit kuah.

Menu khas lain adalah Gulai Ikan Kayu atau Keumamah. Bahan bakunya adalah ikan tongkol dan belimbing. Buah belimbing yang tua dijemur lalu diblender. Ini merupakan bahan baku kuah Keumamah. Irisan ikan tongkol dan kuah dari belimbing lalu dimasak. Rasa ikannya tenggelam oleh beragam bumbu Keumamah. Jadi daging ikan tongkol seolah menjadi pelengkap saja. Yang paling menonjol aroma kunyit dalam kuah.

Kalau penduduk Jawa lebih terbiasa mengolah daun pepaya, lain dengan warga Aceh. Mereka lebih terbiasa mengolah bunga kates (bunga pohon pepaya). Sayur Bunga Kates mirip urap. Rasanya pedas dan sedikit pahit.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
The Bistrot Gabungan Cita Rasa Lokal Dalam Sajian Prancis
Karya Vivienne Westwood Tutup London Men`s Fashion Week
Menikmati Aneka Menu Nusantara di Kedai Kayu Manis

Berita terkait

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

27 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

10 Mei 2022

PPKM Seluruh Indonesia Diperpanjang, Ini Daftar Lengkap Poin Aturannya

Terdapat beberapa poin penting dalam aturan terbaru mengenai perpanjangan PPKM se-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

27 Agustus 2020

Dinas Pariwisata Sebut Artis Top Dilarang Live Music di Restoran & Kafe, Sebab..

Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta' Gumilar Ekalaya menjelaskan larangan mendatangkan artis top ke restoran & kafe.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

30 Mei 2020

Asosiasi Restoran Amerika Rilis Pedoman Operasional Baru

Pedoman baru operasional restoran selama wabah corona ini berlaku untuk pemilik, pegawai, dan pengunjung.

Baca Selengkapnya

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

18 Mei 2020

Uniknya Physical Distancing di Restoran, Pakai Topi Bersungut

Pengelola restoran berkreasi dengan tetap menerapkan physical distancing atau jarak antar-individu.

Baca Selengkapnya

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

18 Maret 2019

Menikmati Nuansa Vintage di Legend Coffee Malioboro

Legend Coffee, sebuah tempat kongkow asik di tengah Kota Yogyakarta, berdekatan dengan kawasan Malioboro.

Baca Selengkapnya

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

5 Februari 2019

Hari Raya Imlek, Coba Menu Kantonis di Restoran Hakkasan

Restoran Hakkasan bertempat di lantai 25 dan 26 Hotel Alila SCBD dan baru dibuka pada Jumat, 8 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

1 Oktober 2018

Ketahui Rasa Gelato yang Rentan Mengandung Rum dan Alkohol

Restoran Iceberg Caffe Pizza and Gelato ini sengaja menyesuaikan pakem rasa gelato dengan penduduk Indonesia yang sebagian besar muslim.

Baca Selengkapnya

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

29 April 2018

Ngopi atau Ngeteh di Kafe Pinggir Danau

Belum dua bulan dibuka, keberadaan kafe di kawasan Sentul ini sudah diketahui banyak orang.

Baca Selengkapnya

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

21 April 2018

Menikmati Kopi Racikan Barista Kopilot

Kafe di Jakarta Timur mungkin belum semeriah di wilayah Jakarta lainnya. Namun berbahagialah warga setempat punya Kopilot di Cipayung.

Baca Selengkapnya