TEMPO.CO, Jakarta - Istri Presiden Amerika Serikat terpilih Melania Trump memakai gaun cocktail hitam berhiaskan permata saat menghadiri perayaan malam tahun baru 2017 di Mar-a-Lago, Palm Beach. Gaun itu adalah rancangan Dolce & Gabbana seharga US$ 2,995 atau sekitar Rp 40,3 juta.
Meski banyak desainer yang bersumpah tidak ingin merancang pakaian untuk Melania, sebagai protes terhadap suaminya Donald Trump, salah satu desainer di balik penampilan Melania itu terlihat senang karyanya dipakai oleh Ibu Negara.
Senin, 3 Januari 2017 desainer Stefano Gabbana mengunggah foto Melania memakai gaunnya di Instagram. Dia berterima kasih dan menyebut Melania #DGwoman. Pujian Stefano terhadap Melania mengundang kritik netizen. Dia dengan cepat membalas kritik-kritik itu dan berusaha memisahkan antara politik dan fashion.
“Banyak sekali orang yang bodoh di Instagram. Tolonglah, jika tidak suka postinganku, unfollow saja, terima kasih,” tulis desainer 54 tahun ini.
A photo posted by stefanogabbana (@stefanogabbana) on Jan 1, 2017 at 4:44pm PST
Stefano juga menambahkan dia hanya mengunggah gaun itu, sama sekali tidak berusaha membicarakan tentang politik. Meski ada juga netizen yang mendukungnya untuk merancang pakaian Melania Trump.
Desainer yang menyatakan tidak akan merancang pakaian untuk Melania antara lain Sophie Tallet, Marc Jacobs dan Tom Ford. Sementara desainer Tommy Hilfiger, Calvin Klein, Diane von Furstenberg, dan Thom Browne menyatakan kesiapannya merancang pakaian untuk Melania Trump.
Merek Dolce & Gabbana tidak memberikan pernyataan resmi tentang penampilan Melania Trump dengan gaun itu. Ini bukan pertama kalinya komentar Stefano menuai banyak kritik.
Pada 2015, dia juga mendapat kritik setelah berkomentar bahwa anak-anak yang dilahirkan dari cara alternatif seperti fertilisasi in vitro adalah anak-anak kimia atau bayi sintetis. Setelah penyanyi Elton John menyerukan untuk memboikot merek D&G, Stefano akhirnya meminta maaf.
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
38 hari lalu
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
