TEMPO.CO, Depok - Kiprah Mentari Gantina Putri di bidang sosial patut ditiru. Gadis yang menjadi runner-up Social Media Sensation Trans TV 2016 itu sudah cukup lama bergelut dalam berbagai kegiatan sosial dan kepemudaan. Beberapa kali juga ia terlibat membuat kampanye melalui musik yang menyasar target pemuda dan anak usia sekolah. Kini Mentari aktif di Divisi Internal Team Development Komunitas “Ketimbang Ngemis Jakarta”. Dari berbagai aktivitas positifnya tadi, adik penyanyi cilik Puput Novel ini didapuk sebagai duta “STOP Perkawinan Anak” oleh Yayasan Kalyanamitra dan Oxfam.
Saat tawaran tersebut datang, Mentari langsung tertarik dan tidak mungkin menolak. “Aku mau menjadi duta yang juga turut melakukan banyak kegiatan, bukan hanya sekadar nama,” ujar perempuan yang pernah masuk tujuh besar Miss Indonesia 2015 ini kepada Tempo di Depok, Rabu 30 November 2016. Jebolan Hubungan Internasional Universitas Indonesia pada Agustus lalu, itu sedang menyiapkan vlog (video blog) untuk melakukan kampanye positif bagi anak muda. Sementara menunggu waktu dan menyiapkan konten yang baik untuk membuat vlog, Mentari menggunakan media sosial seperti Twitter atau Instagram untuk memulai kampanye.
Mentari sangat antusias dengan keterlibatannya sebagai duta “STOP Perkawinan Anak”. Sebab, ini merupakan pengalaman pertamanya menjadi duta di bidang sosial setelah cukup lama berada di lingkungan mojang-jajaka dan kontes kecantikan yang lebih banyak melibatkan dirinya di bidang seni dan budaya. Melalui perannya tersebut, Mentari ingin ikut menginspirasi remaja dan anak-anak untuk mulai berfokus merancang masa depan dan bercita-cita tinggi. “Kalau mereka tahu tujuan hidup dan potensinya, lalu berfokus terhadap apa yang ingin dicapai, pasti enggak akan terlalu kepikiran untuk cinta-cintaan,” kata dia.
Tak jauh-jauh ia becermin pada pengalamannya selama ini. Sejak kecil Mentari sudah menemukan potensi dan bakatnya di bidang seni. Ia sudah suka menyanyi sejak usia 3 tahun. Bakat menyanyinya pun didukung dengan menguasai beberapa alat musik. Ia pun sudah cukup lama membidik jurusan Hubungan Internasional Universitas Indonesia sebagai tempat berkuliah. Mentari bercita-cita menjadi seorang diplomat. Bidang musik yang ditekuninya selama ini, katanya, akan menjadi salah satu sarana diplomasi antarnegara. “Aku orang yang tahu apa yang ingin dicapai dan berusaha keras mewujudkannya,” ucap dara kelahiran Sukabumi, 23 tahun silam tersebut.
Saat ini Mentari sedang berfokus untuk lebih aktif di kegiatan sosial sembari merintis kariernya di industri musik. Pilihannya itu, tidak dimungkiri, berbenturan dengan kebutuhan materi. Ia mengakui, setelah lulus kuliah, ada yang menuntutnya agar segera mencari pekerjaan di perusahaan agar hidup mapan. Tapi suara hatinya berkata lain. “Mungkin kalau aku langsung bekerja di perusahaan, kebutuhan semacam itu (materi) terpenuhi, tapi itu bukan tujuanku,” dia menegaskan.
Mengisi kanal YouTube dengan lagu-lagu cover pun menjadi salah satu ikhtiar Mentari untuk menjalani karier di dunia tarik suara. “Aku tahu perjuangannya berdarah-darah dan enggak mudah.” Walau begitu, Mentari tetap yakin di depan sana masih banyak jalan dan ia percaya untuk melanjutkan pilihannya. Kalau ternyata nanti jalannya lain, ia sudah siap mengalihkan fokus untuk mulai berkarier di pemerintahan dan melanjutkan studi. “Politik, pemerintahan, semua itu tetap menjadi perhatian aku. Cuma ini jalan yang aku pilih, lewat berkesenian,” tuturnya sembari mengembangkan senyum.
AISHA SHAIDRA
Berita lainnya:
Jadilah Perempuan Periang, Maka Umurmu Panjang
Begini Cara Menonjolkan Bagian Wajah dengan Makeup
Ladies, Ini Pentingnya Punya Sahabat Perempuan dalam Hidup