Ilustrasi pasangan berpelukan di tempat tidur. shutterstock.com
TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang tidur dengan mengenakan piyama, daster, atau hanya dengan pakaian dalam ketika udara sedang panas. Namun, menurut para ahli, tidur dengan pakaian dalam itulah yang justru lebih berbahaya. Bakteri bisa terus menempel di tubuh yang berkeringat. Bila bakteri dan kuman menyerang, efeknya adalah infeksi dan gangguan pada kulit.
Benarkah memakai celana dalam ketika tidur tak baik untuk kesehatan? Menurut ilmuwan di Inggris, akan lebih baik bila organ vital diberi waktu untuk "bernapas" guna mengurangi bakteri yang mungkin sudah menempel. Selain itu, bagi kaum adam, tidur tanpa celana dalam juga lebih baik untuk kesuburan.
"Saya sering menyarankan pasien-pasien saya tidur tanpa celana dalam. Bila area vital itu terus ditutupi, terutama dengan bahan yang tidak menyerap keringat, hal itu justru akan membuat bakteri tumbuh subur," kata Dr Alyssa Dweck, ginekolog di sejumlah rumah sakit dan pusat kesehatan di New York, Amerika Serikat.
Menurut sebuah penelitian di Brasil, 18 persen wanita tidur tanpa celana dalam. Namun jumlah tersebut sepertinya lebih rendah di negara yang lebih "aristokrat" seperti Inggris.
Dr Brian Steixner, Direktur Institute for Men’s Health di Jersey Urology Group, Amerika Serikat, juga mengingatkan para pria bahwa tidur dengan celana dalam atau celana pendek bisa mempengaruhi kualitas sperma, karena alat kelamin terlalu panas saat tidur.
"Area vital harus berada pada temperatur yang tepat untuk mengoptimalkan produksi sperma. Lebih banyak bakteri efeknya bukan hanya iritasi dan gangguan kulit, tapi jauh ke dalam tubuh," tuturnya, seperti dilansir Daily Mail.
Selain itu, tidur tanpa busana bisa membantu mendinginkan tubuh, sehingga baik untuk menurunkan tekanan darah.
