TEMPO.CO, Jakarta - Sentuhan lembut seorang ibu biasanya dipandang sebagai bentuk ungkapan kasih sayang kepada anaknya. Menurut psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, Vera Itabiliana Hadiwijojo, sentuhan ibu ternyata punya manfaat segudang. "Seseorang yang sering dibelai atau mendapat sentuhan ibu sejak kecil cenderung memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi dan lebih mudah bergaul ketika dewasa," kata Vera.
Vera merujuk pada hasil penelitian Jens Brauer, Annett Schirmer, dan koleganya yang diterbitkan jurnal Cerebral Cortex pada semester kedua tahun ini. Ini merupakan lanjutan dari penelitian Harry Harlow, psikolog Amerika Serikat, pada 1950-an.
Brauer mengembangkan metode penelitian Harlow dengan memindai otak anak. Brauer dan timnya menggunakan citra otak anak untuk membuktikan efek dekapan dan pelukan terhadap respons otak. Untuk mengetahui respons otak anak pada sentuhan, mereka mengumpulkan setidaknya 40 anak berusia sekitar lima tahun.
Mereka dibiarkan bermain selama sepuluh menit didampingi ibunya. Dari ruangan berbeda, Brauer dan timnya menghitung seberapa sering sang ibu menyentuh anaknya. Lalu, dua hari kemudian, para peneliti ini memindai otak anak-anak tadi ketika mereka sedang istirahat.
Hasilnya, jaringan saraf di otak "sosial" bekerja lebih kuat pada anak-anak yang sering disentuh oleh ibunya. Otak "sosial" ini merupakan simpul saraf yang mengendalikan respons ketika berhadapan dengan sesama. Sentuhan lembut ibu mencapai otak melalui serat saraf C tactile afferents. Jaringan saraf ini banyak terdapat pada bagian belakang tubuh dan bereaksi dengan baik terhadap sentuhan lembut, seperti usapan atau belaian.
Sentuhan lembut membuat saraf ini menghasilkan reaksi hormonal yang mempengaruhi otak "sosial" tadi. "Orang mungkin menebak-nebak mengapa anak yang sering dibelai ibunya menunjukkan perkembangan mental lebih baik," kata Brauer seperti dikutip Research Digest British Psychological Society. Anak-anak ini juga dinilai lebih baik dalam menanggapi keadaan mental orang lain ketimbang anak-anak yang jarang mendapatkan belaian ibu.
Menurut Annett Schirmer, manfaat rangsangan pada otak tersebut bersifat permanen. Sebab, pada bayi, misalnya, dia juga akan belajar mengenal tekstur dan kasar berdasarkan sentuhan tersebut. Pengenalan ini membuat kecerdasan kognitifnya juga akan berjalan. Ditambah lagi dengan adanya rasa rileks yang memudahkan anak atau balita menyerap pengetahuan baru.
Vera mengatakan masa krusial bayi sangat membutuhkan sentuhan lembut ibu adalah sampai usia dua tahun. Pada periode ini, mereka sedang menumbuhkan kepercayaan bahwa keberadaannya diinginkan. "Jangan sampai mereka merasa dunia ini jahat dan tidak menginginkan keberadaannya," kata dia. Akibatnya, anak yang kehilangan kepercayaan akan tumbuh menjadi anak pemberontak. Peran ibu sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya itu.
Menurut penelitian lainnya, kata Vera, sentuhan ibu juga mampu bekerja sebagai penawar rasa sakit bagi bayi. Dia mengatakan kontak fisik kulit ke kulit antara ibu dan bayi prematur membantu perkembangannya lebih optimal. "Bayi prematur akan berkembang dengan sangat baik jika secara rutin digendong ibunya," ujarnya.
Penelitian ini dilakukan oleh sejumlah peneliti di McGill University, Montreal, Kanada. Penelitinya, Celeste Johnson, mengamati reaksi nyeri 61 bayi, yang lahir pada usia 28-31 minggu, saat mengambil darah mereka. Ia meminta para ibu menggendong bayinya yang prematur selama 15 menit sebelum mengambil darahnya. Reaksi terhadap nyeri ini diukur pada interval 30 detik selama dan setelah pengambilan darah. Reaksi ini lalu dibandingkan dengan bayi yang tetap dibaringkan dalam inkubator ketika diambil darahnya.
Johnson melihat tanda reaksi pada wajah, denyut jantung, dan kadar oksigen darah. Hasilnya, bayi prematur yang digendong oleh ibunya lebih cepat pulih. "Seorang ibu yang memeluk bayinya bisa memfasilitasi berkurangnya rasa sakit," kata dia, seperti dikutip The Telegraph. Sentuhan kulit ke kulit juga meningkatkan denyut jantung dan kestabilan suhu tubuh bayi. Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal BMC Pediatrics.
Lalu, apakah ada manfaat yang sama untuk ibu? "Ada perasaan anak saya nyaman dengan saya, anak saya menikmati kebersamaan dengan saya. Ini menimbulkan perasaan bahagia pada ibu bahwa dia sudah doing a good job as a mother," kata Vera. Di satu sisi, kata dia, perasaan bahagia tersebut membuat rileks pikiran ibu.
KORAN TEMPO
Berita lainnya:
Tip Praktis Membuat Kulit Segar dalam Sekejap
Jangan Paksakan Minat Anak, Hargai Bakat dan Potensinya
Sikap Bagi Orang Tua Jika Nilai Anak Tak Memuaskan
Berita terkait
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan
7 Februari 2024
Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.
Baca SelengkapnyaPola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak
7 Februari 2024
Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.
Baca SelengkapnyaMengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya
23 Januari 2024
Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya
9 Januari 2024
Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.
Baca SelengkapnyaKesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal
10 Desember 2023
Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?
Baca SelengkapnyaMenjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak
28 November 2023
Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.
Baca Selengkapnya4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis
23 November 2023
Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini
Baca SelengkapnyaPsikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya
20 November 2023
Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.
Baca Selengkapnya5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik
27 September 2023
Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.
Baca SelengkapnyaMengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya
30 Agustus 2023
Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.
Baca Selengkapnya