Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sikap Bagi Orang Tua Jika Nilai Anak Tak Memuaskan

image-gnews
Anak yang sedang belajar (ilustrasi)
Anak yang sedang belajar (ilustrasi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua sebaiknya tidak memprioritaskan hasil dan menyalahkan anak karena nilai ujiannya tidak memuaskan.

Psikolog anak Rosdiana Setyaningrum menilai selama ini orang tua cenderung kesal jika si anak tidak menyuguhkan nilai sempurna dalam ujian sekolah. Sikap orang tua yang kerap menyalahkan seperti itu dianggap Diana hanya akan membuat si anak tertekan dan bahkan depresi menghadapi ujian.

Menurut Diana, orang tua idealnya tidak membiasakan anak memprioritaskan hasil, termasuk dalam ujian di sekolah. Jika diajarkan untuk berorientasi pada hasil, anak akan cenderung tertekan dan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Lebih baik, kata Diana, orang tua melatih anak untuk memperbaiki proses, dalam hal ini cara belajarnya.

Sebab, selain faktor kecerdasan intelektual, anak membutuhkan kondisi ideal agar sukses belajar. Kondisi ideal tersebut didapat anak jika orang tua membenamkan nilai positif pada mereka, yakni dengan memberi semangat, apresiasi, dan pendampingan yang tidak disertai tuntutan berlebihan. Jika si anak gagal, orang tua jangan keburu kesal.

"Kalau nilai ujian anak jelek, mungkin kesalahan bukan pada kemampuan si anak, tapi pada cara belajarnya," kata Diana. Karena itu, orang tua wajib melakukan evaluasi.

Berikut tip dari Diana untuk para orang tua, jika hasil ujian si anak tak memuaskan:

1. Tetap berikan apresiasi
Diana mengatakan, orang tua seharusnya tak pelit apresiasi, meski hasil ujian si anak tak sesuai dengan harapan mereka. Jika si anak sebelumnya sudah berupaya tekun belajar, orang tua sebaiknya memberi pemakluman pada hasil ujiannya. Salah satu caranya adalah mengatakan pada si anak bahwa ia sudah berusaha keras. Karena itu, hasil ujian buruk bukanlah petaka. Namun, jika sebelumnya si anak malas-malasan, hasil ujian yang buruk harus digunakan orang tua sebagai senjata memperbaiki proses belajar anak mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Ajari menerima kelemahan
Daripada meratapi hasil ujian sekolah yang buruk, lebih baik orang tua memotivasi dan mengajak anak berpikir positif. Tanamkan pengertian bahwa hasil ujian sekolah yang buruk bukanlah pertanda kebodohan atau kegagalan, agar kepercayaan diri anak tidak terkoyak.

3. Lakukan tes IQ
Banyak sekolah selama ini melakukan tes kecerdasan intelektual kepada para siswa mereka. Namun, menurut Diana, anak perlu menjalani tes IQ lagi di luar sekolah, yang sifatnya personal. Bahkan sebaiknya tes IQ tersebut dijalani anak sebelum memilih sekolah. Tes IQ dianggap Diana penting agar orang tua bisa menentukan model pembelajaran yang tepat pada anak, dan tahu pada bidang mana saja anak mereka unggul. Dengan melihat hasil tes IQ, ujar Diana, kegagalan anak dalam mendapatkan nilai baik pun bisa diantisipasi orang tua.

4. Kembangkan potensi di bidang tertentu
Semakin tinggi nilai IQ, semakin spesifik juga bidang yang dikuasai seorang anak. Sayangnya, orang tua selama ini menuntut anak untuk sempurna hampir di semua bidang pelajaran. Mestinya, Diana menyarankan, orang tua berfokus mengembangkan potensi anak. Jika dari tes IQ dan ujian sekolah anak diketahui berbakat dalam bidang bahasa, misalnya, dukung dia mengembangkan diri pada bidang tersebut.

5. Berikan hak anak
Jangan mentang-mentang hasil ujian sekolah si anak buruk, orang tua serta-merta merampas hak putra-putri mereka. Bagaimana pun anak tetap butuh bermain agar bisa bergembira dengan rekan sebayanya. Apalagi bermain bisa membantu anak menepikan kesedihannya setelah mendapatkan hasil ujian yang kurang memuaskan.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Ini Dia Tip Supaya Anak Tak Gentar Saat Ujian
Tanda Anak Stres dengan Rutinitas Belajar
Tip Menemani Anak Belajar
 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

49 hari lalu

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

49 hari lalu

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.